. Sr. Justine Puji Utami,PK biasa kami panggil dengan sebutan Sr. Justin. Beliau berkarya di SMPK St.Vincentius sejak bulan Januari 2010 hingga Bulan Maret 2018 ini, sungguh memberi warna dalam segala hal. Mulai dari kebersihan ruangan, kerapian menata buku, kedisiplinan siswa dan guru, kerindangan, renovasi bangunan, kekeluargaan guru dan karyawan, misa sekolah, pembiasaan semangat Vincentian, kegiatan karya wisata siswa hingga berubah nama menjadi kegiatan outing class, retret guru karyawan dan siswa, rekreasi guru, pentas seni akhir tahun, perayaan natal dan paskah, semua mendapat sentuhan tangan yang dingin dan hati yang hangat. Teguran yang menyejukkan membuat saya malu untuk tidak melaksanakan. Kegemaran beliau adalah melihat guru-guru putri yang rambutnya menyentuh bahu untuk disanggul atau dikuncir yang rapi agar terlihat anggun. Kegemaran beliau inilah membuat guru-guru putri untuk belajar menyanggul sendiri dari youtube, dari tidak bisa menyanggul sampai mahir menyanggul rambut sendiri dan berbagai tipe sanggul selalu ada di laci guru-guru putri. Keuntungan yang didapat tidak hanya itu, suatu hari ada acara perpisahan kelas IX, guru-guru putri yang bukan wali kelas dapat berdandan sendiri. Hasilnya sama dengan ke salon seharga seratus lima puluh ribu rupiah. Terima kasih tidak hanya hidup hemat tetapi kemampuan baru kami dapatkan.

Pamong Unit SMPK St. Vincentius ini sungguh menjadi ibu kami. Usia beliau boleh dibilang telah senja, badan mulai banyak yang sakit tetapi semangat melayani sungguh luar biasa, selalu ada jalan keluar terbaik setiap ada persoalan yang terjadi, memberi support ketika kami akan mengikuti lomba apapun, memberikan ucapan selamat dan dukungan ketika kami menang atau kalah dalam lomba, meskipun sibuk luar biasa masih selalu menyempatkan membaca tulisan saya di gurusiana, tidak hanya dibaca beliau juga memberikan koreksi tulisan-tulisan saya di gurusiana, tentunya lewat WhatsApp bukan lewat blog. Ada saja yang dikoreksi mulai pemenggalan kata, kesalahan tulisan, hingga kesalahan tanggal perayaan hari jadi Panti Asuhan Don Bosco. Ketepatan dalam mengkoreksi tulisan inilah yang membuat saya senang untuk menulis dan menulis.

Kini, penghujung perpisahan itu nyata. Sr. Benedikta, PK selalu kepala Yayasan Pusat mengumumkan mutasi beliau. Oh, begitu cepat waktu berjalan, tanpa terasa Beliau berpisah, meninggalkan SMPK St.Vincentius untuk berkarya di tempat lain. Pada kesempatan ini Sr.Benedikta mengungkapkan bahwa Sr. Justine,PK berkarya di SMP St.Vincentius sudah delapan tahun, siapa saja yang dekat dengan Suster Justine pasti merasakan bahwa beliau tangannya dingin dan hatinya hangat. Dijelaskan pula serah terima ini ada sisi yang menguntungkan karena ada suasana baru, ada greget baru dan ada harapan baru, maka acara serah terima ini harus kita syukuri. Ucapan terima kasih Sr. Benedikta kepada Suster Justine,PK yang sudah delapan tahun menjaga stabilitas terselenggaranya visi misi Yayasan Santa Louisa, ketekunan, kesabaran, dan jatuh bangun beliau bersama dengan guru dan karyawan SMPK St. Vincentius. Selanjutnya dengan tulus Sr. Benedikta,PK mengungkapkan ucapan terima kasih kepada guru dan karyawan SMPK St.Vincentius yang telah menerima Sr. Justine, PK apa adanya, atas bantuan, dorongan secara material dan moril kepada Sr. Justine, PK yang akan berkarya di tempat yang baru.

Pada kesempatan terakhir ini, Sr.Justine PK mengucapkan terima kasih kepada Sr. Yuli, PK yang mau menggantikan Sr.Justine,PK menjadi Pamong Unit SMPK St.Vincentius, mengungkapkan selamat bertugas . Selanjutnya Sr.Justine,PK mengungkapkan rasa syukur kepada bapak ibu guru dan karyawan SMPK St Vincentius yang telah delapan tahun bersama Sr Justine,PK. Kebersamaan empat tahun pertama dengan kepemimpinan Bapak Kukuh dan empat tahun kedua dengan kepemimpinan Bapak Sedya. Ungkapan terima kasih yang tulus juga disampaikan Sr Justine,PK kepada bapak ibu guru yang telah banyak membantu dan bekerja sama selama delapan tahun. Suster menyadari pula bahwa beliau tidak dapat bekerja sendiri tanpa Bapak Ibu dalam melayani anak didik sebanyak 350 siswa hingga 400 siswa. Jatuh bangun, suka duka bersama Bapak Ibu dalam melayani peserta didik, berat ringan dipikul bersama. Sr Justine, PK juga memohon maaf selama berkarya pasti terjadi kesalahan, dalam menegur suster memang tidak membentak tetapi mungkin menyakitkan hati bapak ibu, suster juga memohon kepada bapak ibu guru karyawan SMPK St.Vincentius apa yang dipesankan jangan dilupakan, tetapi yang jelek segeralah dilupakan. Menomersatukan anak-anak didik yang berada di sekolah adalah harapan utama suster, serta melatih anak-anak didik untuk disiplin, menerapkan keutamaan Vincentius dan menerapkan 5S Tomat. Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun, Tolong Maaf dan Terima Kasih. Ungkapan terima kasih disampaikan pula untuk semua bapak ibu guru karyawan dan pamong unit dari TK, SD dan SMP yang sudah bekerjasama dengan beliau, mulai dari perayaan Santo Vincentius dan hari Kebangsaan. Kini jabatan beliau sebagai Kepala Perwakilan Surabaya Yayasan Santa Louisa digantikan oleh Sr. Ana, PK.

Terima kasih Sr Justine PK, goresan pena singkat ini semoga mampu mengingatkan Penulis akan pesan-pesan Suster. Tiada gading yang tak retak. Saya juga mohon maaf selama berkarya bersama Suster atas semua kekurangan. Berfikir positif terhadap semua hal, kebahagiaan tidak ditentukan oleh banyaknya mater yang kita dapatkan tetapi kemampuan bersyukur atas Penyelenggaraan Illahi, kemampuan mengelola masalah yang terjadi dalam hidup untuk mencapai proses kedewasaan, dan semua hal yang tidak dapat saya tuliskan satu persatu, akan selalu saya ingat, saya renungkan dan laksanakan. Selamat jalan, semoga di tempat yang baru Suster selalu sehat dan semangat berkarya. Semoga Tuhan selalu menyertai kita semua. Berkah Dalem.