Percayalah, hoaks bisa menyerang siapa saja, tidak pandang bulu! Contoh terbaru adalah beredarnya kabar penundaan pengumuman OSK di Provinsi Jawa Timur. Info awal menyatakan tentang tanggal penyelesaian koreksi (3 Maret 2017), dan akan diumumkan tanggal 13 Maret 2019.

Pertanyaannya : mengapa orang mudah percaya untuk langsung menyebarkan berita bohong itu? Padahal secara kasat mata saja sudah tertulis jelas, ada perbedaan tahun: 2017 dan 2019. Menurut analisis sederhana saya sebagai seorang guru desa, salah satu penyakit tertinggi yang dialami dunia pendidikan adalah masih rendahnya kemampuan membaca secara jeli. Bukti lain akan tampak saat kita mengajar di kelas. Ketika guru membagikan lembar kerja yang memuat pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban dari keterampilan menyimpulkan bacaan, biasanya siswa cenderung mencari kalimat yang sama persis dengan kalimat tanya yang tertera di lembar kerja. Ujung-ujungnya siswa akan berkata,”Bu, nomer ini tidak ada jawabannya.” Dan guru pun akan menantang, “Masak sih? Nanti kalau ibu yang menemukan jawabannya, nilainya kita bagi dua ya?” Sontak siswa pun menolak, sebab itu berarti nilainya akan berkurang.

Tampaknya, inilah PR kita : dari bangku sekolah hingga bangku bekerja kurang jeli membaca! Tidak perlu mengelak dengan PR besar ini. Mari mencari solusi. Salah satunya dengan meningkatkan kejelian kita untuk membaca (lagi). Jika salah, ya diingatkan. Dengan sedikit membully, tidak mengapa. Asal yang dibully bahagia. Salam literasi.

Rumah, 9 Maret 2019