Wahyu MH

BUKU ADALAH KARTU NAMA TERBAIK...

Selengkapnya
Navigasi Web
SRIKANDI PENGGERAK DARI KAMPUNG BARU

SRIKANDI PENGGERAK DARI KAMPUNG BARU

Meski mudah diakses, namun, tetap saja saya nyasar sampai dua kali untuk mencapai tujuan. Berada sekitar lima puluh meter dari jalan utama dengan jalan telah dicor semen, cukup untuk kendaraan keluar masuk bersamaan.

Saat mandekati lingkungan sekolah, pintu gerbang tertutup pagar besi. Di atas terpampang spanduk ukuran besar, ucapan selamat datang untuk tim BGP Provinsi Papua.

Sebelah pintu gerbang terdapat gedung kecil untuk mengawasi aktifitas peserta didik. Layaknya pos penjagaan. Namun, tidak ada petugasnya.

Berbeda dengan beberapa SD Inpres sejenis, Gedung SDN Inpres Kampung baru dibangun permanen dengan desain dua lantai. Sekeliling gedung dipenuhi pepohonan rindang, aneka bunga, menambah asri lingkungan sekolah. Satuan pendidikan menempatkan banyak tempat sampah sehingga lingkungannya bersih dan asri.

Aroma sekolah begitu terasa, saat mendengar riuh rendah peserta didik di dalam kelas. Ketika kami tiba, peserta didik sedang berada di kelas.

Memasuki ruang pertemuan, kita akan dibawa Kembali ke masa lalu, saat masih mengenyam bangku sekolah. Dinding kelas dipenuhi gambar-gambar pahlawan dan hasil karya peserta didik. Papan tulis, kursi, meja semuanya dari kayu. Tidak berubah sejak dulu.

Kunker kali ini, BGP Papua menyasar satuan Pendidikan. Berjumpa langsung Komite Pembelajaran (Kepala Sekolah, Guru dan Pengawas sekolah).

SDN Inpres Kampung Baru yang terletak di Tanah Hitam Distrik Abepura, memang bukan pelaksana sekolah penggerak, yang wajib mengimplementasikan kurikulum merdeka secara penuh. Namun, dengan semangat dan tekad yang kuat, Sekolah berkomitmen untuk menerapkan kurikulum merdeka atas inisiatif sendiri.

Ada tiga pilihan bagi satuan Pendidikan untuk Implemenasi Kurikulum Merdeka jalur Mandiri.

Pilihan 1: Mandiri Belajar

Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2: Mandiri Berubah

Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi

Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Menariknya, saat pertemuan, kami dikelilingi Ibu guru, layaknya saya dikerubungi Bunda-bunda ketika berkunjung ke PAUD.

“Dari 24 pendidik, ada 19 Ibu Guru, sisanya Pak Guru. Peserta didik kami juga banyak yang perempuan, Pak” Ujar salah seorang guru penuh sumringah.

Yang lebih menarik, Kepala Sekolah, Pengawas dan Kepala BGP juga perempuan. Dunia Pendidikan memang lebih dekat dengan perempuan. Ibu adalah guru pertama bagi anak-anaknya.

Selamat berjuang para srikandi penggerak.

Jayapura, 2 Agustus 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post