WAHYUNI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
1.4.a.9 Koneksi Antar Materi (Budaya Positif)  - WAHYUNI, CGP Angkatan 2 Kota Surabaya
Koneksi antar materi - Budaya Positif

1.4.a.9 Koneksi Antar Materi (Budaya Positif) - WAHYUNI, CGP Angkatan 2 Kota Surabaya

 

1.4.a.9 Koneksi Antar Materi (Budaya Positif)

Oleh :

WAHYUNI, CGP Angkatan 2 Kota Surabaya

Fasilitator : Anastasia Moertodjo

Pengajar Praktik : Puguh Handoyo

 

Di modul 1.4.a.9 (Koneksi antar Materi- Budaya Positif) Saya mencoba mengulas dan mengaitkan materi Budaya Positif ini dengan materi di modul-modul sebelumnya (1.1 Filosofi KHD), (1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak), (1.3 Paradigma Inkuiri Apresiatif).

Menurut Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat. Pendidikan menurut Beliau juga merupakan tempat bersemainya benih-benih kebudayaan, Guru ibaratnya petani atau tukang kebun yang merawat/menuntun tumbuhnya benih agar tumbuh, berkembang dan berbuah menjadi pribadi pribadi yang ber-Profil Pelajar Pancasila.

Tujuan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi=tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota massyarakat. Dalam proses menuntun, anak di beri kesempatan untuk mengembangkan potensi bakat dan minatnya sebagai individu yang unik sesuai potensi yang dimiliki pada dirinya.

 

ü  Budaya positif adalah keyakinan, nilai dan asumsi dasar yang saling terintegrasi, dianut, disepakati dan dijalankan bersama seluruh warga sekolah. Tujuan membangun budaya positif di sekolah adalah menumbuhkan karakter anak. Peran serta dan dukungan antar semua warga sekolah yang terlibat dan berada di sekolah sangatlah dibutuhkan. Sebuah langkah kebersamaan yang dilakukan secara massif akan mampu menuju kondisi yang diimpikan bersama. Poin penting dalam membangun budaya positif di sekolah adalah adanya kontrol manajemen, kesepakatan awal, berorientasi proses, bersifat positif, konsisten, dan memunculkan motivasi intrinsik dari dalam diri warga sekolah untuk melakukan budaya positif yang dibuat dan disepakati bersama. ü  Sesuai dengan nilai dan peran Guru Penggerak, sejatinya Guru haruslah mampu memberikan pendidikan yang berpihak pada murid, mengidentifikasikan murid dengan latar belakang yang berbeda-beda, dan mampu melakukan pendekatan ke murid sesuai karakteristik pada diri murid. Guru sebagai pendidik haruslah mengetahui posisi kontrol Guru sesuai nilainya yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Semua aspek tersebut haruslah dimiliki seorang Guru dalam mengemban tugasnya berperan di sekolah masing-masing, terutama dalam menularkan kebiasaan-kebiasaan positif bagi murid, rekan sejawat dan sekolahnya. Guru harus mau dan mampu mewarnai sekolahnya masing-masing dengan penerapan budaya positif di sekolah. Pendekatan dilakukan dengan cara menuntun bukan dengan hukuman. Penekanannya adalah membangun kekuatan murid, tidak mengkritik kelemahannya. Dengan pendekatan disiplin positif maka Guru bisa mereka jadikan panutan dalam perjalanan tumbuh kembang murid. Berkomunikasi aktif dengan murid dan orang murid, berkolaborasi dengan seluruh stakeholders untuk mencari solusi positif tanpa merugikan masa depan murid sangatlah penting dalam muwujudkan profil pelajar Pancasila demi terwujudnya merdeka belajar. ü  Paradigma Inkuiri Apresiatif selain sebagai paradigma berbasis kekuatan juga merupakan satu di antara manajemen kolaboratif yang membawa perbaikan dalam suatu sistem atau komunitas. Pendekatan paradigma Inkuiri Apresiatif adalah sebuah sistem yang dilakukan untuk melakukan perubahan positif di sekolah.

 

Budaya positif di sekolah terbentuk karena adanya komunikasi dan kolaborasi dari semua warga sekolah untuk bersama mewujudkan pembiasaan-pembiasaan baik sebagai rutinitas yang tertanam dalam diri sebagai sebuah kesadaran bukan sebuah paksaan atau tekanan dalam melakukannya. Jika semuanya dilakukan atas dasar kesadaran maka yang akan terbentuk adalah sinergi, nyaman, dan menyenangkan.

 

“PENDEKATAN POSITIF DAN ASPIRATIF AKAN MEMBUAHKAN HASIL YANG LUAR BIASA”

 

Salam guru penggerak

TERGERAK, BERGERAK, MENGGERAKKAN

WAHYUNI, CGP Angkatan 2 Kota Surabaya

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pendekatan positif dan aspiratif akan membuahkan hasil luar biasa. Penutup yang menginspirasi. Semoga sehat selalu buat Ibu Wahyuni

30 Jun
Balas

Terimakasih banyak. Aamiin. Sehat dan sukses pula untuk Panjenengan

30 Jun



search

New Post