1.4.a.7 Demonstrasi Kontektual (Budaya Positif)

Oleh :

WAHYUNI, CGP Angkatan 2 Kota Surabaya

Fasilitator : Anastasia Moertodjo

Pengajar Praktik : Puguh Handoyo

Yang saya lakukan sebagai Guru adalah :

a. Bertanya kepada murid tentang suasana kelas yang sudah dilalui

b. Menanyakan ide atau pendapat dari murid untuk mencapai kelas impian/yang diharapkan

c. Mempersilahkan murid berpendapat dengan bahasa mereka tanpa adanya paksaan/ancaman/intimidasi, guru mendengarkan pendapat dari tiap murid dengan senang

d. Mengambil kesimpulan dari ide/pendapat murid sebagai bagian dari memberikan umpan balik atas pendapat yang telah dilakukan murid

e. Mengubah ide menjadi kesepakatan kelas

f. Menyampaikan kembali kesimpulan kesepakatan kelas sebagai penguat untuk difahami bersama

g. Melakukan refleksi secara rutin (Guru dan murid bersama melakukan kesepakatan yang telah di buat)

h. Melakukan evaluasi berkala

2. Tindakan yang saya lakukan sebagai guru kepada murid

Meminta murid menyampaikan pendapat terkait kelas impian yang diharapkan murid sehingga proses pembelajaran lebeh menarik, menyenangkan dan saling bertanggungjawab.

3. Percakapan saya sebagai guru dengan murid ketika menyusun kesepakatan kelas

Menggunakan bahasa yang santun, rileks tanpa adanya paksaan/ancaman, biarkan murid mengeluarkan pendapatnya untuk membentuk kesepakan kelas yang diharapkan murid

4. Respons murid dalam berperilaku setelah kesepakatan kelas tersebut

Murid merespon dengan sangat senang/gembira karena diberi hak berpendapat menentukan kesepakatan kelas sesuai impian bersama.

5. Tantangan atau keberhasilan yang ditemui selama proses tersebut

Tantangan awal yang saya temui sebagai guru adalah memancing murid agar mau berpendapat, berbicara di depan banyak teman yang di awal tidak mudah karena belum terbiasa murid lakukan.

Keberhasilan yang saya temui sebagai guru adalah murid menjadi lebih percaya diri, ekspresi wajah penuh riang, kelas menjadi nyaman untuk belajar, kondusif dan menyenangkan sesuai dunia mereka (murid). Semua dilakukan dengan rasa kesadaran tinggi dari diri murid (factor intrinsic) bukan karena reward/hadiah.