Wahyuni Awal Sejati

Belajar menjadi salah satu kegiatan yang penting dalam kehidupan. Melalui belajar, akan selalu memperbaiki diri baik sebagai ciptaan Allah SWT dan juga terhadap...

Selengkapnya
Navigasi Web

MENYIMAK COBA-COBA TATAP MUKA

#Tagursiana Hari Ke-21

Pembelajaran daring pada masa pandemic, yang sudah berjalan sejak bulan Maret 2020 hingga saat ini (Agustus 2021) telah banyak memberikan banyak kontribusi dan juga meninggalkan beberapa persoalan.

Memberikan kontribusi, sangat dirasakan oleh guru sebagai pendidik yang harus melakukan perubahan dengan belajar secara cepat menghadapi situasi yang terjadi. Belajar teknologi, metode, teknik dan strategi untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang terbaik bagi murid. Meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, kondisi tersebut menjadi ‘lecutan’ untuk bergerak maju.

Pembelajaran daring yang menjadi solusinya, belum dapat menjangkau bagi semua murid karena tidak semua daerah di wilayah Indonesia memiliki sarana tercukupi ataupun memadai. Pembelajaran luring sebagai alternative juga belum mampu menyelesaikan semua persoalan yang dihadapi. ‘Learning loss’ menjadi ancaman bagi proses pendidikan di Indonesia.

Berdasarkan diskusi bersama guru, orangtua, siswa, Bpk Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng) dan Kemendikbud dalam acara “Mata Najwa” pada hari Rabu, 1 September 2021, pukul 21.00 wita. Menghadirkan siswa SMPN 26 Jakarta dengan curhatan positif dan negatifnya pembelajaran daring. Berjam-jam meeting di hadapan laptop/komputer membuat pegel, banyak tugas, dan tergoda main game. Jika pertemuan tatap muka, merasa senang dapat bertemu dan bercanda dengan teman, kegiatan ekskul, kangen upacara dan jika kegiatan praktik menjadikan belajar lebih mudah.

Curhatan dari orangtua memberikan informasi, bahwa orangtua harus berbagi waktu antara bekerja dan mendampingi putra/putrinya untuk belajar. Terlebih bagi orang tua yang memiliki anak yang masih SD kelas kecil. Selain itu, berjam-jam di depan komputer akan mengganggu kesehatan bagi anak yang sedang berkembang.

Kemendikbud mendukung kegiatan tatap muka terbatas pembelajaran, yang segera akan dimulai, untuk memperkecil ‘learning loss dan learning gap’ yang terjadi. Meskipun demikian ada beberapa pertimbangan dan peraturan harus ditaati, diantaranya; beberapa daerah yang telah berada pada level 1, 2 atau 3; waktu tidak setiap hari dan hanya 2 jam di sekolah. Selain itu, sarana prasarana kesehatan menjadi perhatian sekolah agar dapat menjamin kesehatan dan keselamatan siswa serta memperkecil kekhawatiran orangtua.

Pesan yang paling utama bagi guru, adalah semangat belajar guru yang telah terbentuk selama proses pandemic berlangsung tetap harus selalu dijaga, belajar dan terus berkembang.

mystagearea, 1/09/2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post