FENOMENA JARAN GOYANG

Pernah dengar istilah diatas? Itu adalah salah satu judul lagu dangdut koplo yang dilantunkan Nella Kharisma, si cantik bersuara merdu. Syair lagu ini cukup panjang dan menggunakan 3 bahasa .. yeaah ..

Lagu ini berhasil membuai seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya kalangan dewasa, tapi juga anak –anak muda bahkan anak-anak kecil sekalipun. Suatu hari sepulang sekolah ,anak saya yang duduk di kelas 5 SD, tergopoh bertanya pada saya ” Ibu, jaran goyang itu apa ? “ . Bingung saya menjawab. Ketika saya tanya dengar darimana kata- kata itu, katanya teman laki-lakinya tadi di sekolah pada nyanyi jaran goyang. . hadeh .

Yang menarik dari lagu ini, selain beatnya asik untuk goyang ( koplo mana yang ga enak untuk goyang?) adalah munculnya kembali istilah jaran goyang . Yang menurut saya hanya orang-orang jaman dahulu saja yang paham istilah ini. Oh ya ada juga disebut semar mesem di lagu itu. ‘Semar mesem namanya, jaran goyang jodohnya’. Dua istilah yang dipercaya orang Jawa sebagai aji aji atau jimat sakti pemikat lawan jenis. Barang siapa terkena rapal mantra aji pengasihan ini, maka dia akan jatuh cinta setengah mati pada si pengirim mantra. Rapal sakti mantra ini di dapat dari ‘orang tua’. Dengan syarat dan ketentuan berlaku tentunya. Masalahnya adalah, di jaman millenial ini, masih adakah ‘orang tua’ penebar mantra itu? Mengingat ‘laku’ atau syarat nya alkisah beratnya melebihi latihan pasukan kopassus . Konon kabarnya mereka harus puasa 40 hari lamanya dan selama itu harus bertapa di tempat-tempat angker . weits serem ya.

Lagu ini menurut saya hanya bermaksud menghibur penikmatnya. Sebab di era digital ini jangankan bertapa di tempat angker, lewat makam saja harus rombongan. Dan barangkali fenomena jaran goyang dikalangan anak muda sudah bergeser maknanya. Dari klenik ke hal hal kebendaan. Misal motor cowok mahal yang kalo bonceng kaya bumi dan langit, karena sadel pemboncengnya tinggi banget. Atau mobil mewah sampai smatphone keluaran terbaru. “nek ora ninja ra keno dicinta’ salah satu lirik dangdut koplo juga. Maksudnya untuk memikat hati para gadis cukup dengan materi yang menyilaukan .. waah .

Bagaimanapun lirik yang selengekan dan bahasa yang ringan dari lagu ini menjadi mantra pemikat tersendiri bagi penggemarnya. Kalimat yang ringan, menggunakan bahasa Jawa bersanding dengan Bahasa Indonesia dan sedikit Bahasa Inggris membuat orang mudah menghapal lagu ini. Tak kurang pada sebuah siaran TV swasta yang menayangkan hiburan dengan dangdut sebagai menu utamanya, artis-artis dangdut yang notabene bukan orang Jawa, mati-matian berjuang untuk membawakan lagu-lagu dangdut koplo yang mayoritas Berbahasa Jawa. Meski agak aneh ditelinga, ini menjadi suatu awal yang baik bahwa bahasa Jawa mulai menancapkan kuku tajamnya didunia persilatan dangdut koplo.

Penasaran dengan jaran goyang eh lagu jaran goyang? Tanyakan pada om gugel .

Wahyuning Widhiati

Sagusabu Solo