Jika Raga Yang Berbicara (Sebuah peradilan Dewan Raga)
#tantanganmenuliske37
Memang ku tidak adil
Dengan raga yang satu ini
Kerja tidak layaknya seorang pekerja
Istirahat tidak seperti ada waktunya
Bila tidak ada yang menegurnya
Kerja dan istirahat tidak disisakan
1/
Suatu hari ,
Beberapa anggota ragaku
Angkat bicara!
Protes!
2/
Turun ke jalan layaknya pendemo sejati
Memasang spanduk dari ujung rambut kepala hingga ujung rambut bawah kaki
Dilumurinya rasa nyeri, hujan meriang tak habisnya
Sampai banjir bah flu mengguyur bak kiamat nabi nuh seperti dalam cerita qur 'ani
3/
Otot dengan saudara kembarnya nadi dan arteri berkata ;
Ayo kita demo!
Stop kekerasan pada kita!
Saatnya kita istirahat
Tak ada lagi perintah sistem
4/
Sang otak sebagai sumber kuasa
Mengangguk tanda setuju
Aku juga perlu istirahat
Biar aku buat pusing dan pening dunia ini
Biar mereka tau kitapun punya hak-hak asasi keragaan
5/
Hidungpun mengendus-ngendus
Tak kalah aksinya
Dengan mengatur ritme naik turunnya getah bening hingga jutaan siksaan asma melanda
6/
Sepasang matapun tak kalah hebohnya
Pupil dan retina mata diperintahkan berfungsi sementara
Mata empunya raga ini lelah dan berair tidak bisa mengedip sekedip pun
7/
Lain dengan kaki dan sejolinya
Kami pura-pura tidur ,lemas dan tidak ada tanda-tanda kehidupan
8/
Telinga mengiang -ngiang
Sengaja genderang dipersempit
Tertutup setengah rapat
Membuat empunya setengah sekarat
9/
Paru-paru turut andil juga
Biar dibilang solidaritas
Dipersempit pembuluhnya terasa napas tersengal-sengal bagai puluhan tambang mengikat ribuan kali
10/
Jantung dan hati
Kaget setengah mati!
Ada apa ini!
Kenapa kalian melakukan ini!
Tiba-tiba mengambil aksi!
Apakah kita bisa bicara dengan empunya raga ini!
Tanpa melakukan protes sepihak !
11/
Jantung berdebar tanda emosi tak terkendali
Hatipun tak seperti biasanya memasang muka masam dan tak bersahabat.
Sang pengontrol otak yang jenius
Berbicara mewakili temannya yang sedari tadi diam seribu bahasa
Mereka tau jika keduanya bicara
Tak ada lagi lawan bicara
Jika marah keduanya
Seluruh punggawa raga
Dibuatnya tak berdaya
12/
Tuan penentu hidup kami dan tuan sang bijaksana seraya menundukkan ke arah hati.
Akhir -akhir ini
Sang pemilik raga ini tidak lagi punya rasa keragaan lagi
Dia paksakan kita
Kerja rodi setiap hari
Apakah kita ini dianggapnya robot masa kini
Yang mau dicocokkan hidungnya seperti kerbau ....
13/
Tidaaaaaak!......
Semua serempak menjawab
Raga empunya mulai bergetar, dingin muncul butiran keringat dari pori -pori yang menjerit.
Kami juga sistem yang harus ada liburnya.
Maka kami melaksanakan aksi protes ini
Demikian laporan hamba yang mulia, sambil tak berani memandang keduanya.
14/
Jantung dan hati
Menoleh keduanya
Berfikir ,merenung menyendiri mencari jawaban arif.
Empunya....
Anggota raga ini
Adil semua tidak ada yang disakiti
15/
Akhirnya....
Jantung dan hati sepakat
Memberi instruksi pada otak yang budiman
Kaki-kaki dengan sangat malasnya melangkah ke rumah obat
Tangan dan mulut walaupun setengah hati mau juga
Menelan obat empunya
Perlahan tapi pasti
Jantung mulai memompa normal kembali
Sang bijaksana , Hati!
Membisikkan kesemua anggota raga.
Jangan demo dan aksi lagi
Biar ini jadi pelajaran bagi empunya.
Kalah untuk menang
Itu lebih baik untuk sebuah pembelajaran.
Demikian Hati nurani memberi motivasi.
16/
Sang Empunya raga ini menguap
Mata mulai membuka lebar -lebar.
Mulut bergumam " Mimpi apa aku tadi?".
Seperti ada sidang parlemen rakyat .
Yah , seandainya saja anggota raga berbicara.
Waktu telah terjaga dan berlalu
Berjanji dalam diri untuk berbagi dengan raga ini.
Maafkan aku, manusia yang khilaf!
( ketika sakit, mei love 2020)
![](https://bimamedia-gurusiana.ap-south-1.linodeobjects.com/060ad92489947d410d897474079c1477/2020/05/23/l-sakit13a49b6f4d5d10b725a1992e592ab487c20200523221337-bimacms.png)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih. Sama-sama Bunda
Teramat sangat keren analisis tiap2 tugas dari anggota si raga. Salam literasi.
Puisi keren dan menyentuh .Sukses selalu, maaf lahir batin.
Terimakasih. Sama-sama bunda