Warnoto Fisika

Lulusan UNY tahun 2000 dari Pendidikan Fisika FMIPA, mengajar di SMA N 1 Subah Kab. Batang Jawa Tengah. Minat pada bidang Teknologi, Arsitektur dan Keagamaan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Barang Sitaan Menjadi Peraga

Ketika Barang Sitaan Menjadi Peraga

Hari Senin aku memiliki 3 kelas. Masing masing hanya 1 jam pelajaran. Oleh karena itu aku merencanakan menggunakan jam itu untuk mendiskusikan secara klasikal sub topik Gaya Sentripetal. Karena hanya untuk berskusi maka aku tidak menyiapkan secara khusus untuk tampil di kelas.

Kelas pertama aku masuki. Seperti biasa setelah memberi pengantar anak-anak aku siapkan untuk membaca materi. Aku lihat seluruh meja siswa dan ternyata memang terpaksa tidak bisa kalau hanya boleh meletakkan keperluan untuk KBM fisika saja. Terlihat tidak ada tempat lagi untuk menyembunyikan barang-barang berupa tusuk sate baik yang sudah dibuka kemasannya maupun yang masih terbungkus rapat. Ada juga gulungan benang kasur. Aku tanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Salah seorang siswa menjawab bahwa mereka sedang persiapan PIONERING. Ya, pionering, salah satu kompetensi kepramukaan.

Waktu terus berjalan namun aku amati beberapa anak belum bisa meninggalkan akitvitasnya dalam menyambung dan menali tusuk-tusuk sate. Maka, aku dekati mereka dan barangya aku sita. Kelaspun akhirnya normal berjalan. Setelah waktu membaca selesai, masuklah waktu tanya jawab. Dalam materi gerak melingkar perlu dipahami tentang arah kecepatan dan percepatan partikel. Demikian juga adanya peran dan sifat gaya sentripetal. Barang sitaan yang berupa benang dan carang bambu aku jadikan peraga dalam topik ini. Benang cukup diikat pada tengah carang maka jadilah bandul. Bandul diperagakan dengan memutarnya laksana seorang pendekar.

Dengan peragaan ini diskusi menjadi lebih hidup. Cukup mudah untuk melontar pertanyaan terkait karakeristik besaran gerak melingkar. Cukup mudah juga untuk menjawab pertanyaan. Siswa dapat dipandu untuk memahami adanya gaya sentripetal, percepatan sentripetal serta kemana arahnya. Disini dibutuhkan keterampilan guru untuk menggunakan pertanyaan yang disesuaikan runtutannya menurut alur yang logis. Dengan menggunakan barang sitaan ini aku merasa tujuan belajar di kelas pertama cukup tercapai. Maka skenario yang sama aku gunakan di dua kelas berikutnya.(*)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pak Guru super sekali! Kreatif dalam menggunakan alat peraga dari barang yang disita. Pembelajaran berlangsung menyenangkan dan siswa pun merasa dihargai karena alat-alatnya digunakan. Barakallah, Pak Gufi.

24 Jan
Balas

He he Bu, saya kok malah tidak terfikirkan kalau penggunaan barang siswa tersebut memiliki efek penghargaan baginya. OKEY terimakasih kunjungannya

24 Jan

Waaah..., Pak Guru harus berterima kasih pada siswa yang membawa barang sitaan...hehehe. ini dia, guru IPA kualitas super. Super kreatifnya. Pasti anak -anak akan lebih mudah mengerti dengan adanya alat peraga, nggih Pak Guru. Alat yang sederhana, namun manfaatnya ruarrrrr biasa. Inspiratif, Pak Guru. Jazakallah khoir sudah berbagi ilmu. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, Pak Guru.

24 Jan
Balas

Baru terimakasih dalam hati Bu Raihana. Situasi kelas yang kita hadapi terkadang diluar dugaan Bu. Maka, memang seharusnya guru.memiliki skenario alternatif. Terima kasih Bunda atas kunjungan Bunda.

24 Jan

Kreatif Pak Warnoto..

24 Jan
Balas

Terima kasih Bu Rini

24 Jan

Betul Bu Yanisa, tapi kalau mau dimanfaatkan sesuai fungsi yang sebenarnya malah berat di ongkos he he. Harus nyari kambing ya.

24 Jan
Balas

Semua ada hikmahnya pak Noto, ntuh buktinya, saat anak iseng main ternyata bapak mampu mengolah apik alat mainnya itu menjadi alat peraga...emang gurunya kreatif juga si...mungkin kalau guru lain itu mainan malah di kasih daging kambing terus di bakar...hehe .. sukses selalu

24 Jan
Balas



search

New Post