Di dunia yang serba modern ini, kehidupan tidak bisa dipisahkan dengan listrik. Segala segi kehidupan pasti dihubungkan dengan listrik.Listrik identik dengan mesin. Listrik benar benar memanjakan manusia. Mungkin suatu saat orang tidak lagi bersusah payah untuk menyuapkan nasi ke mulut sendiri. Di toko sudah menjual mesin penyuap. Jadi tinggal mangap, kelar deh urusan.

Para ibu adalah orang orang yang paling berkepentingan terhadap urusan listrik dan permesinan ini. Maka kata mati lampu adalah hal yang benar benar Mbencekno. Nanak nasi sedang mendidih, mati lampu, hadeh .. Pasti mbededek nasinya. Mesin cuci sedang nggiling cucian, pasti mbededek hatinya. Belum lagi yang lain lainnya. Padahal kalau sudah mati lampu, bukan ukuran jam lagi, rapi ukuran hari. Piye jal.

Para guru penulis dan pengguna IT apakah tidak ketergantungan dengan listrik? Nah... Itu dia. Ini adalah urutan kedua setelah emak emak. Kenapa kedua? Kelompok ini, jika terjadi mati lampu, tidak begitu mbencekno. Mereka masih punya batre penyimpanan, setidaknya laptop masih bisa digunakan sampai waktu tertentu, android masih ada sekian persen. Masih aman.

Kelompok ketiga bagaimana? Apakah ada urutan ke tiga dalam mati lampu yang Mbencekno. Ada. Cuma dongkol dikit. Contohnya aku sendiri. Ceritanya hari Minggu ini akan ku isi dengan melengkapi adm yang belum selesai. Pas semua siap, edit mengedit siap, printer siap, kertas siap, tiba tiba.... tap. Mati lampu. Tapi ini tidak Mbencekno. Aku sudah pusing melihat tulisan di laptop. Ya. .Sudah. Berarti aku disuruh istirahat. Lebih baik aku tamasya ke kebun tetangga.