Media guru writing camp 3 memang sudah selesai. Tapi entah mengapa saya masih terbayang bayang suasana disana. Kata kata motivator yang cetar membahana tidak bisa hilang begitu saja. Lelah perjalanan jauh yang menempuh jarak lebih dari 300km, tidak mampu mengalahkan pesonanya. Saya sampai rumah jam 12malam tepat. Tapi entah mengapa mata ini tidak mengantuk. Ide ide yang selama di perjalanan meluncur begitu saja. Tak dapat di bendung lagi. Saya buka laptop saya berikan hak jari jemari untuk menari diatas keyboard. Batre laptop habis lupa ngecas. Saya lirik jam menunjuk angka 12 malam tepat.

Demikian juga cerita cerita yang dilahirkan peserta begitu mengharu biru. Mengaduk aduk perasaan. Luar biasa. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkannya. Setiap cerita yang di paparkan begitu menguras air mata. Anda bisa bayangkan seandainya semua peserta MWC 3 adalah putri duyung... Anda bisa bayangkan.... Lantai hotel pusako akan beralaskan mutiara. Eit... Tapi tunggu... Anda tidak perlu membayangkan putri duyung dalam cerita dongeng. Tapi lihatlah.... Kamilah putri duyung yang sebenarnya. Lihatlah.... Air mata kami bukan air mata buaya. Lihatlah.... Air mata kami akan mengkristal menjadi kristal kristal mutiara. Anda tidak percaya... Buktikan di acara temu nasional guru penulis Indonesia. Anda akan saksikan kristal kristal mutiara kami menghiasi acara tersebut. Giliran anda nanti yang akan menangis. Tapi saya tidak tahu apakah air mata anda akan mengkristal menjadi mutiara atau tidak.

#ALUMNI MWC 3 BUKIT TINGGI #