#TantanganMenulisGurusiana

#Pentigraf-121

KADO ULANG TAHUN

Pentigraf by Warsono

War merasa sangat berbahagia. Pasalnya, pagi-pagi usai membersihkan badan di kamar mandi, tiga makhluk sudah menghadangnya sambil cengar-cengir. Paling depan Azzam anak cowoknya, tampak menyembunyikan sesuatu di balik punggungnya. Di belakangnya, Azka kakak Azzam. Paling belakang Nik, istrinya. Lagu “Selamat Ulang Tahun” lantas memenuhi ruang tamu yang tak seberapa luas. Baru ingat ia, hari ini 6 Desember adalah hari lahirnya. Nik meletakkan kue tart, ah bukan. Bentuknya tart tapi terbuat dari puding coklat dengan topping buah warna-warni dan biskuit coklat imut.

“Selamat milad, ya Pah. Barokalloh. Semoga panjang usia, penuh berkah, tambah sayang sama anak istri.” Sebuah kecupan mendarat di pipi War. War memeluk Nik penuh sayang. Diikuti kedua anaknya. Kado dalam tas batik yang diserahkan Azzam dibuka seketika. Ada dua. Satu berupa buku, novel. Pasti dari Azka. Dia yang paham benar bacaan kesukaan ayahnya. Satu lagi kotak berisi sebuah arloji. War terharu. Dipeluknya dua anaknya bergantian sambil mengucapkan terima kasih.

Usai menikmati kue dan kopi, War dan Nik kembali pada aktivitas rutin tiap Minggu, bersih-bersih rumah. Saat membersihkan ruang kerja dan perpustakaan keluarga, mata Nik melihat kotak kado motif batik di atas tumpukan buku milik suaminya. Dibukanya hati-hati. Sebuah buku agenda warna hitam eksklusif. Selembar kartu ucapan terselip. “Selamat ulang Tahun, Mas War sayang. Sehat dan sukses selalu. Terima kasih atas perhatiannya selama ini. Maaf tidak bisa membalas yang setimpal.” Tak ada nama tertulis di sana, hanya tanda tangan di bawah ucapan. Logikanya berkata, ini tulisan seorang wanita. Hatinya bergolak. Siapa dia? Akan ia tanyakan nanti setelah War istirahat usai mencuci kuda besinya.

Cilacap, 6 Desember 2020