Sebanyak 130-an operator sekolah jenjang SD dan SMP di Ngawen,Karangmojo, Gedangsari,Girisubo, Nglipar dan Tepus ikuti sosialisasi secara daring. Selama 3 jam melakukan google meeting dalam agenda sosialisasi aplikasi dapodik 2021.Rencana sema satu minggu ini sudah bisa mnyebar ke penjuru sekolah-sekolah yang ada di Gunungkidul. Dengan sasaran dari jenjang PAUD hingga SMA dan SMK.

Kali ini dengan dibuka oleh bapak Drs. Sumarno,M.M selaku Kasubag Perencanaan sebagai penyambung dari Kadiknas Gunungkidul. Dalam sambutan itu memberikan beberapa arahan. “Bahwa aplikasi dan sesuatu yang baru perlu diperhatikan. Versi baru digunakan semaksimalnya. Ini era digital. Bisa jadi alat untuk meningkatkan kinerja baik. ULT (Unit Layanan Terpadu) tempat untuk konsultasi. Bahwa dalam langkah kerjanya yang dipengaruhi oleh laptop. Sehingga perlu juga disegarkan. Dalam pngamatan saat ini bahwa aktifitas Pembelajaran di sekolah terasa kurang. Bisa dinilai yang rendah. Hal ini pembelajaran daring diperlukan alat yang memadai. Dalam RAPBS maka perubahan itu untuk pengadaan multi media pembelajaran lainnya.”

Selaku nara sumber dari Sudarno, selaku operator data di diknas Gunungkidul memberikan keterangan,”bahwa dapodik sebagai langkah pengambilan kebijakan. Dari PAUD ,SD dan SMP di dinas perencanaan. Di ULT sudah disediakan sarana. Dapodik 2020/2021 sudah diluncurkan. Data ini untuk sejak 2016 dimanfaatkan untuk pelaksanaan pendidikan di Gunungkidul. Termasuk penggunaan laptop minimal spek cor i3 dan Ram 4. Penguatan Internet di sekolah ada. Mengingat cut off terakhir 31 Agustus. Dan tersambung ke Kemdikbud dalam mengambil kebijakan. Ini sebagai langkah menuju kab. Gunungkidul cerdas.”

Dan secara teknis, disampaikan Mas Nanang Arif Sunhaji dalam melkukan pengabdate- an aplikasi terbaru. Semua diarahkan agar berjalan baik dan sudah clear sebelum waktu cut off.