Hari ke 39

Belajar di sagusabu walau hanya dua hari sangat menyenangkan. Berjumpa dengan banyak teman, dari instansi yang berbeda. Berbeda sekolah, berlainan madrasah, bahkan ada beberapa siswa dan mahasiswa yang ikut saat itu. Kami bahagia.

Selalu ada gelak tawa dari hasil cerita. Kehebatan para peserta membuatku ciut mendera. Mereka begitu mudah merangkai cerita hanya dari satu kata. Instruktur begitu hebatnya memilih sesuatu yang membuat peserta kaku. Pikirku.

Tantangan demi tantangan dilewati, hingga tiada terasa sore hari mulai beranjak pergi. Pukul enam sore, kegiatan hari ini harus diakhiri. Para panitia sibuk menyelesaikan tugas untuk menutup kegiatan ini, besok berjumpa lagi.

Memang tiada kata bosan sedikit pun menjalaninya. Hari kedua pun datang dengan manisnya. Tugas - tugas dengan semua cerita siap untuk disajikan. Peserta semakin antusias, tak terkecuali aku. Apalagi cerita lomba pun disuguhkan.

Semangat yang sangat luar biasa sekali ingin mengikuti tantangan gurusiana harus bisa kulewati. Menulis 30 hari harus menjadi target yang tak bisa di tawar lagi. Tapi remedi menyinggahi. Gagal di bulan pertama, membuatku malas untuk bangkit lagi. 

Alhamdulillah, semangat itu muncul kembali dikala seorang peserta menyemangati di kolom komentar gurusiana. Aku terkesima. Bagai dapat energi baru keinginan menulis muncul kembali.  Aku mencoba bangkit lagi. Hingga 30 hari ku selesaikan dengan sibiru kuterima kini.

Bulan April menjadi bulan yang kunantikan. Kabar tantangan di gurusiana membuatku ingin menaklukkan. Bahan tulisan kusediakan agar bisa menyelesaikan. Semangat meyakinkan menjadi motivasi terhebat yang sangat menjanjikan.

Sebelum waktu deadline tiba tulisan telah ku kirim di blog gurusiana. Tampil di face book Media Guru Indonesia juga telah terlaksana. Tanpa berpikir lagi semua pasti akan baik - baik saja. Nyatanya pengumuman tullisan peserta yang masuk ke panitia, namaku tidak ada.

Kecewa mengganggu jiwa. Aku mulai merana. Tetapi setelah ku cari sebabnya, kesalahan itu memang aku jua. Akulah penyebabnya karena kebiasaan yang ceroboh luar biasa. Sudahlah, semoga di bulan Mei namaku tertera di daftar peserta.