Wenny Arie Puji Susanti, M.Pd.

Berbagi ide, berbagi pengalaman. Bersiap terinspirasi dan menginspirasi. Mendapat ilmu yang bermanfaat....

Selengkapnya
Navigasi Web
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1 Oleh: Wenny Arie Puji Susanti, CGP Angkatan 7, Kelas 125, SMPN 1 Taman Sidoarjo

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1

Berikut pengalaman saya selama mengikuti pembelajaran modul 3.1 tentang pengambilan keputusan. Tahapan pembelajaran pada LMS mengikuti tahapan-tahapan yang sama, baik mulai dari modul 1 sampai modul 3, yaitu meliputi:

1. Mulai dari Diri

2. Eksplorasi Konsep

3. Ruang Kolaborasi

4. Demonstrasi Kontekstual

5. Elaborasi Pemahaman

6. Koneksi Antar Materi

7. Aksi Nyata

Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah saya lakukan. Model refleksi yang saya pakai adalah Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)/4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan).

1. Peristiwa (Fact)

Di modul 3.1 ini, saya dibekali pengetahuan mengenai coaching. Kegiatan pengkajian LMS ini menggunakan Alur Merdeka. Diawali dengan Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi 1, Ruang Kolaborasi 2, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan diakhiri dengan Aksi Nyata.

Modul 3.1, Pada kegiatan alur Merdeka pertama, saya disajikan pada tema “Mulai dari Diri” .

Beban dan amanah kepemimpinan adalah mengimbangi semua prioritas yang terpenting.

Tugas saya dalam pendidikan adalah melakukan yang terbaik. Apa yang diinginkan kadang-kadang belum tentu itu yang terbaik. Dan untuk membuat perubahan, apalagi perubahan yang transformational, pasti ada kritik. Sebelum mengambil keputusan, tanyakan, apakah yang kita lakukan berdampak pada peningkatan pembelajaran murid? (Nadiem Makarim, 2020).

Tujuan Pembelajaran Khusus Tahap Mulai Diri:

Mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) tentang proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang berada di antara berbagai pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua murid, guru, yayasan dan pihak komunitas sekolah.

Kegiatan selanjutnya adalah Ekplorasi Konsep tentang prinsip-prinsip etika yang berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dalam lingkungan pribadi maupun tempat kerja, keterkaitan nilai-nilai kebajikan yang disepakati dan diyakini dalam proses pengambilan keputusan dilema etika, bersikap reflektif, kritis, dan terbuka dalam menganalisis nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam sebuah pengambilan keputusan dilema etika.

2. Perasaan (Feelings)

Pada awal sebelum mempelajari modul, masih merasa bingung terhadap keputusan yang saya ambil, terdapat rasa penyesalan terhadap keputusan yang pernah saya ambil.

Namun, setelah mengikuti alur ekplorasi konsep, ditambah, alur ruang kolaborasi. Saya menjadi jelas bahwa pengambilan keputusan dengan memperhatikan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan menghasilkan keputusan yang tepat.

Selanjutnya saya merasa semakin tercerahkan, saat alur presentasi ruang kolaborasi, semakin paham bahwa jika pengambilan keputusan mengutamakan kepentingan murid, berdasar nilai-nilai kebajikan universal, dan dapat dipertanggung jawabkan.

3. Pembelajaran (Findings)

Dalam modul 3.1 antara lain: pengambilan keputusan yang diambil oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran sangat mempengaruhi terhadap hal—hal yang berkaitan dengan murid khususnya terhadap pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Trilokanya.

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang pendidik juga mempengaruhi keputusan yang akan diambilnya serta pengambilan keputusan yang tepat dapat berdampak pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Keputusan yang diambil seorang guru, mempengaruhi pengajaran yang memerdekakan murid sehingga dapat membentuk karakter murid serta mempengaruhi kehidupannya di masa depan. Pengambilan keputusan dengan memperhatikan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Untuk konsep empat paradigma dilema etika adalah individu lawan masyarakat, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, jangka pendek lawan jangka panjang.

Sedangkan konsep tiga prinsip dilema etika adalah: berbasis hasil akhir (ends-based thinking), berbasis peraturan (rule-based thinking) berbasis rasa peduli (care-based thinking).

Selanjutnya, yang terakhir adalah konsep 9 langkah pengujian keputusan antara lain:

mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan,, menentukan siapa yang terlibat dalam masalah ini, kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, pengujian benar atau salah, pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilema, buat keputusan, lihat lagi keputusan dan refleksikan.

Masing-masing tahap harus dilakukan dengan benar, agar keputusan yang kita ambil semakin tepat.

4. Penerapan

Setelah mempelajari modul ini saya selanjutnya jika memerlukan pengambilan keputusan maka akan menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Semoga, dengan langkah-langkah tersebut keputusan yang dibuat menjadi keputusan tepat dan membawa dampak yang baik menciptakan lingkungan sekolah kondusif, aman, dan nyaman.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post