Widawati

Seorang ibu rumah tangga yang hobi jadi guru. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ciremai 2000 (Bagian I)
Ciremai 2000

Ciremai 2000 (Bagian I)

#tantangan hari ke-26

#tantanganGurusiana

Ciremai 2000 (Bagian I)

Hujan mengguyur kota Bandung pagi itu di pertengahan bulan November tahun 2000. Satu tim penjelajah alam bersiap menapaki petualangan baru. Ransel Carier ukuran 90 liter menjulang tegak di pundak seorang lelaki pemimpin kelompok ini. Sembilan orang anggota berbaju lapangan, dua diantaranya adalah perempuan, bergerak meninggalkan base camp dengan berjalan kaki menuju terminal bus antar kota. Orang-orang yang melihat dengan penasaran, kemanakah orang-orang ini akan pergi?

Gunung Ciremai terletak di 3 Kabupaten yaitu kabupaten Majalengka, kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat, berjarak sekitar empat jam perjalanan dari Bandung sampai ke Majalengka. Ke sanalah kami akan pergi. Ya, kami adalah kelompok Pencinta Alam dari sebuah Universitas akan melakukan mountaineering ke Gunung Ciremai. Gunung dengan ketinggian 3.078 mdpl ini menyimpan daya tarik tersendiri untuk dijelajahi. Ini bukan kali pertama penjelajahan ke Ciremai oleh kelompok ini, namun dengan anggota baru yang satu diantaranya adalah aku, menaklukan Ciremai adalah sebuah ambisi.

Bus yang membawa kami akhirnya tiba di pusat kabupaten Majalengka, terus menuju kecamatan Maja. Sebelum dzuhur perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan desa untuk mencapai kaki gunung Ciremai tepat nya desa Argalingga, Kec. Argapura. Hari sudah menjelang sore ketika kami menemui sang juru kunci Gunung Ciremai yang bernama Abah Suljo, kami bersilaturahmi dengan Bah Suljo untuk meminta ijin mendaki.

Bah Suljo memberikan nasihat kepada kami agar selalu berhati hati selama perjalanan. Ada beberapa nasihat yan diberikan diantaranya, kami dilarang kencing sembarangan, tidak boleh membakar sisa makanan dan jangan berteriak ketika tepisah dari rombongan. Menjelang Maghrib kami mulai melangkahkan kaki setapak demi setapak menuju puncak Ciremai. Sepanjang perjalan pimpinan kelompok terus mengingatkan akan nasihat Bah Suljo.

Beban berat yang ada di pundakku terasa semakin menguras tenagaku begitu juga dengan yang lain. Aku dan seniorku, kami dua srikandi selalu dijaga oleh para lelaki. Gelapnya malam hanya diterangi oleh lampu senter tidak membuat kami menjadi takut, keringat dingin membasahi tubuh tidak mematahkan semangat kami. Dinginnya udara hutan tropis sedikit mengobati kelelahanku, namun langkah kami di ketinggian ini lama kelamaan semakin terbatas yang tadinya 30 sampai 40 langkah kemudian istirahat beberapa menit menjadi 10 langkah dan istirahat beberapa menit, napas kami yang semakin pendek karena tekanan udara yang semakin menipis membuat rasa lelah semakin mendera.

Sekitar 6 jam kami berjalan tibalah di sebuah tempat yang sedikit lapang yang berfungsi sebagai shelter bernama Sanghyang Rangkak. Kemudian pemimpim kami menginstruksikan untuk istirahat memasang tenda, masak dan sholat, sungguh merupakan kebahagiaan yang tidak terduga bagiku ketika mendengar perintah itu. Segera saja aku dan seniorku memasak karena itu tugas kami sebagai perempuan dan para lelaki yang memasang tenda juga sedikit menyalakan api unggun untuk sekedar menghangatkan badan kami semua. Semangat masih membara di dada untuk sampai ke puncak menjelang subuh. Agar cita-citaku yang selama ini terpendam sebagai seorang pecinta alam terwujud, yaitu sholat subuh di puncak Ciremai. (Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ikutan menikmati pemandangan Ciremai lewat kata kata. Lanjut ...

23 Feb
Balas

Lanjoot teh

22 Feb
Balas

Gas keun bu wied...

22 Feb
Balas

Mantap, lanjut

23 Feb
Balas

Ditunggu bu, bisa membandingkan yang sekarang Dan dulu, yang bangun tenda di pos 5 , Dan puncak pos 8 . Puncak yang selalu ditunggu para pendaki untuk menapaki kakinya di atap jawa barat. 3078mdpl tidak akan terlupakan bu. Kawah, asap Dan bau belerang yang begitu khas ketika berada dipuncak. Matahari terbit yg ditunggu , tetapi satu hal yg selalu diingat, keegoisan tidak diperlukan digunung, karna puncak itu tidak akan lari kemana mana, tetapi kekompakan Dan pengalaman yang selalu dicari.

23 Feb
Balas

Anakku yoga semakin dewasa, smg gunung membuatmu makin bersyukur

24 Feb

Anakku yoga semakin dewasa, smg gunung membuatmu makin bersyukur

24 Feb



search

New Post