Widawati

Seorang ibu rumah tangga yang hobi jadi guru. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Seblak Saba Belitung
Sumber gambar: https://tse3.mm.bing.net

Seblak Saba Belitung

#tantangan hari ke-18

#tantanganGurusiana

Seblak Saba Belitung

Berbicara tentang dunia kuliner sepertinya tidak akan pernah ada habisnya. Selama manusia masih butuh makan, maka berbagai macam jenis makanan akan tercipta. Setiap saat selalu ada saja inovasi-inovasi baru. Baik itu modifikasi dari makanan jadul, ataupun makanan yang memang baru diciptakan tergantung dari kebutuhan dan tentu saja tren yang ada di masyarakat. Makanan-makanan dari berbagai daerah yang memiliki cita rasa yang khas, disebarkan secara sporadis ke berbagai daerah lainnya melalui tren. Dan media sosial yang berkembang saat ini menjadi salah satu jembatan penghubungnya.

Adalah Seblak, makanan khas Bandung yang gurih dan pedas ini sudah dikenal di berbagai daerah. Jajanan yang satu ini baru popular di tahun 2000 an. Meski keberadaannya sudah dikenal pada masyarakat Cianjur Jawa Barat sebelum masa kemerdekaan. Masyarakat di sana memanfaatkan kerupuk yang belum sempat digoreng menjadi penganan yang enak dinikmati ketika lapar. Sensasi kenyal pada kerupuk yang direbus dikolaborasikan dengan kuah gurih nan pedas mampu menggoyangkan lidah dengan manja. Masa itu, seblak dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat ekonomi rendah.

Terbuat dari kerupuk berwarna oranye (biasanya digunakan merk Sumber Sari), seblak basah dimasak dengan bumbu-bumbu khas menciptakan cita rasa yang unik namun menggugah selera. Bumbu-bumbu seperti cabai, bawang merah, bawang putih serta kencur adalah perpaduan yang sempurna. Aroma kencur yang tajam pada kuah yang panas dan pedas, membuat sensasi makan menjadi lebih seru. Saat ini seblak sudah dimodifikasi dengan berbagai macam toping, diantaranya seafood, baso, ceker ayam, daging dan lain sebagainya.

Sebenarnya ada dua macam seblak, yaitu seblak kering dan seblak basah. Seblak kering lebih mirip dengan kerupuk yang digoreng tidak sampai mengembang lalu dibumbui cabai kering halus. Sedangkan seblak basah adalah kerupuk yang direbus dengan bumbu kencur—seblak yang dari tadi kita bicarakan. Para penjual seblak menyediakan seblak dengan tingkatan level kepedasan.

Saat ini keberadaan seblak sudah terdeteksi di Pulau Belitung. Seblak Saba Belitung (Seblak merambah ke Belitung; bahasa Sunda). Di beberapa sudut kota Tanjungpandan bahkan bisa kita jumpai warung-warung seblak dipenuhi pembeli. Ini menunjukkan minat masyarakat yang cukup tinggi terhadap makanan yang satu ini. Selera masyarakat Belitung yang dahulu lebih dekat dengan jajanan khas Palembang seperti Pempek, Tekwan dan Model, sekarang lebih beragam dengan kehadiran seblak. Diminati semua kalangan terutama kawula muda. Entah sampai kapan tren makan seblak ini berlangsung, yang pasti seblak yang berasal dari Bandung sekarang sudah “Nyaba kamana-mana”. Menambah khazanah kuliner nusantara. Dan berbisnis seblak menjadi sangat menguntungkan.

Cukup mudah membuat semangkok seblak a la kamu sendiri. Tinggal sediakan bahan-bahan:

· 1 ons kerupuk mentah rendam 15 menit

· 1 butir telur kocok lepas

· 2 siung bawang putih

· 3 siung bawang merah

· 2 cm kencur

· 1 batang daun bawang iris

· Cabai rawit sesuai selera

· Toping sesuai selera (seafood, baso, ceker ayam, daging dll, sediakan sudah matang)

· Garam

· Gula pasir dan (penyedap bila suka)

Cara membuat

· Haluskan semua bumbu, tumis sampai harum

· Masukan telur, aduk campur dengan bumbu

· Tambahkan 150 ml air putih masak sampai mendidih

· Masukan kerupuk mentah rebus sampai kerupuk lembut dan kenyal

· Masukan toping tadi masak sampai kuah berkurang

· Tambahkan garam, gula pasir dan penyedap (koreksi rasa)

· sajikan panas dengan daun bawang diatasnya

Mudah bukan? Tapi kalau anda malas membuat sendiri di rumah, datang saja ke warung seblak kesayangan anda. Seblak Seuuuhaaah!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

benul bingits bu yayuk.. apa daya peyut fanashhhh...

15 Feb
Balas

Ndak pedes ndak mantaf...

15 Feb
Balas



search

New Post