widi respati

Faded...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hujan itu adalah Rain

Hujan itu adalah Rain

Hujan tiba-tiba saja jatuh siang ini,(Where are you now?)Tetesnya sampai ke hati,(You don't know surely how I feel)

Awan yang tersibak, ijinkanmu tuk menyapa,(I feel cold, how about you?)menderas sampai ke ujung ruang rinduku,(It hurts me so much, like a knife)

Riakmu yang menari berkejaran di aspal,(Remember when we're driving in the rain to get lunch?)Mendendangkan seribu kenang tentangmu dan aku,(Your silent whisper, still echoing in my ears)

Derasmu yang mempercepat waktu,(I drove slowly, wanna enjoy our togetherness)mengejar sepi, mengedar kelengangan,(Still don't know how to talk to)

Hujan tiba-tiba berhenti siang ini,(Where are you now?)meninggalkan rongga di hati ini,(Don't know how to burry all these memories)

Hujan ituadalahRain

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Rain traps last memory. You don't know why ... Cause still remain you. That's a good poem. Go on writing, Barakallah.

18 Nov
Balas



search

New Post