DARI LEBAK UNTUK DUNIA
Kabupaten Lebak yang beribukota Rangkasbetung atau sekarang lebih dikenal dengan Rangkasbitung. Satu diantara 8 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten. Lebak merupakan kabupaten dengan wilayah paling luas. Berbatasan dengan kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bogor, kabupaten Sukabumi, kabupaten Pandeglang dan Laut Hindia Selatan.
Eksotisme Lebak dengan potensi wisata pantai, bahari dan budaya sudah tidak perlu diragukan lagi. Beberapa destinasi wisata yang saya tahu diantaranya, pantai pasir putih, pantai Bagedur, pantai Sawarna. Ada juga wisata budaya, seperti masyarakat adat Baduy, masyarakat adat Cisungsang. Khususnya wisata budaya masyarakat adat Baduy sudah menjadi icon Lebak di mata wisatawan dan peneliti asing.
Hal lainnya yang saya ketahui diantaranya keberadaan situs bersejarah peninggalan periode megalitikum, semisal situs batu bedil, situs Lebak sibedug, situs Kosala. Ini menandakan bahwa wilayah lebak menjadi wilayah dari migrasi manusia prasejarah di Indonesia. Mengenai ini saya berharap bisa lebih digali kembali, khususnya oleh para arkeolog dan sejarawan.
Selain kaya akan eksotisme alam dan budaya. Lebak kayak akan sumber daya mineral. Semisal emas, batu bara, batu akik (Kalimaya) dan cadangan minyak bumi yang tidak sedikit. Belum lagi potensi perkebunan, meliputi sawit dan karet. Dari sisi manusianya, Lebak selalu menjadi inspirasi perlawanan akan ketidakadilan pada masanya. Setidaknya itulah yang tergambar dalam buku Max Havelaar karya Multatuli.
Potret Lebak dalam lintasan sejarah, bisa memberikan gambaran. Memberikan lecutan perlawanan yang menjadi sebagian kecil inspirasi perlawanan di dunia pada masanya. Icon Multatuli atau Eduard Douwes Dekker. Hal itu tergambar dari tulisannya berjudul Max Havelaar. Bahwa penjajahan tidak hanya dilakukan oleh penjajah Belanda. Tetapi "pribumi" yang juga bermental dan berwatak penjajah.
Dalam hal ini, saya akan mencoba melepaskan terlebih dulu dari polemik mengenai Multatuli ini. Karena masih banyak tokoh pejuang pribumi yang tidak kalah besar jasanya. Kekayaan alam pada masa penjajahan inilah yang menarik Belanda menguasai wilayah yang menjadi bagian dari kesultanan Banten. Kabupaten yang memiliki hari lahirnya 2 Desember 1828.
Kabupaten yang di era ini masih menyisakan pekerjaan rumah. Utamanya PR dalam bidang pendidikan yang masih perlu dituntaskan. Sehingga Kabupaten yang tidak jauh letaknya dari ibukota Indonesia ini. Bisa merasakan pembangunan yang merata dalam segala bidang. Iya, dekat dengan ibukota, karena dapat ditempuh dengan waktu kurang dari 2 jam perjalanan. Cukup menggunakan moda kereta api listrik dari stasiun bersejarah dan menjadi cagar budaya, stasiun Rangkasbitung namanya.
Semoga semangat perlawanan akan ketidakadilan pada masanya yang telah digoreskan tinta emas sejarah. Perlawanan dari segala bentuk perbudakan dan kesewenang-wenangan yang selalu dipupuk oleh para ulama tidak lekang dimakan waktu. Perlawanan melepaskan dari ketertinggalan dalam beragam wujud dan bentuknya. Sehingga dari Lebak untuk dunia akan selalu menggelora dalam pribadi masyarakatnya.


Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Benar.... Lebak sungguh punya potensi alam yg indah... Tiap tahun saya selalu merindukn pulkam ke sana. Sayang sekali.... Pemprov seperti tdk peduli.... Akses jalanx.... Menyedihkan... Hikshiks...
Alhamdulillah akses jalan sudah ada perubahan, dari Utara ke Selatan yang menjadi tanggungjawab Pemprov sudah betonisasi. Pun akses jalan lainnya masih perlu waktu untuk lebih baik.
keren ..