Wiji hastutik

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Terjerat Asmara Hitam 129 (Tagur 408)

Terjerat Asmara Hitam 129 (Tagur 408)

#Tantangan Gurusiana 365# Hari ke 408

Terjerat Asmara Hitam 129

Oleh Wiji Hastutik

Kondisi yang kontras terlihat di rumah Bu Arma. Bu Arma yang tinggal sendirian, tak dapat memicingkan mata. Seperti ada kontak batin yang begitu dalam denganku.

Seandainya tak ada Dimas dan Putri kedua anaknya yang menghalangi, mungkin Bu Arma akan tetap sehat bugar dan fit.

Bu Arma seperti makan buah simalakama, yang bila di makan ayah akan mati dan tak dimakan ibu akan mati.

Bu Arma ingin melanjutkan hubungannya denganku tapi kedua anaknya menentang, dan tentu saja ia tak mau kehilangan anak-anak yang ia didik, ia perjuangkan seorang diri. Ia tak mau perjuangannya sia-sia tanpa hasil

Ia memilih menjauhiku dengan rasa terpaksa. Ia stress, depresi dan kehilangan gairah hidup. Hidupnya sudah tak lagi berarti. Ia hanya hidup bukan untuk cinta tapi hanya demi si buah hati.

Bu Arma seperti linglung, entah berapa kali sudah ia bolak balik ke pintu depan dan melihat keluar, ia seperti mengharapkan kedatangan seseorang yang ia amat rindukan.

Ia kbali ke kamar, ia buka jendela yang mengarah ke samping rumah. Ia sulutkan sebatang cigarete untuk mengusir kesendirian dan kegalauannya.

Sebatang rokok telah habis, ia berdiri dan mencari sesuatu yang ia simpan dalam suatu tempat lalu ia keluarkan dan ia pandangi, ia ciumi penuh kasih dan ia dekap dengan erat.

Air matanya bukti kesedihan dan kegalauannya. Bukti bahwa kesadaran dirinya tetap ada. Ia tidak gila, ia tidak sakit kejiwaannya. Ia hanya ingin dimengerti bahwa ada cinta yang tumbuh subur di hatinya.

Menatapi foto itu begitu dalam.

Ia kembali menyulut api rokoknya dan menikmatinya. Entah berapa batang rokok yang ia habiskan hanya untuk bisa melupakan bayangan cinta kekasih hati. Ia begitu cerdas tak meninggalkan asap dimanapun ia merokok, la langsung mencuci asbak yang ia pakai dan buka ua di kamar ia membuka jendela agar asap langsung hilang tertiup angin. Ia juga memberi pengharum ruangan secara alami sebagai penghilang asap juga pengusir nyamuk, seperti daun serai, daun pandan atau lainnya.

Bersambung...

Muara Bungo, 29 Oktober 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post