Wiji hastutik

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Terjerat Asmara Hitam  143 (Tagur 428)

Terjerat Asmara Hitam 143 (Tagur 428)

#Tantangan Gurusiana 365#Hari ke 428

Terjerat Asmara Hitam 142

Oleh Wiji Hastutik

 

Dari beberapa rumah yang kami surveu, akhirnya kami melabuhkan hati pada rumah yang teeletak di jalan Sisingamangaraja nomor 10. 

Rumah yang hanya berukuran 90 meter persegi tapi memiliki lahan yang lebih luas sehingga bisa direncanakan untuk dibangun usaha 

 

Bayu dan aku mulai mengerahkan untuk memikirkan beaya  tukang, bahan bangunan guna melakukan renovasi serta modal usaha.

***

"Ibu harus melakukan kemotherapi secara rutin ya," ucap Dokter.

"Memangnya adik saya sakit apa, Dok? tanya sang kakak.

" Ada pertumbuhan sel kanker di bagian usus, Bu. Itu Makanya harus ditangani secara serius.

"Astagfirullah," air mata kakak Bu Arma tak bisa dibendung. Ia seperti menahan luaran air laut yang terkena tsunami hingga memporak porandakan tanggul serta segala kehidupan. 

Sang kakak menjadi lemas mendengar penjelasan dokter, tapi ia harus kuat dan tangguh agar bu Arma tetap semangat untuk berjuang memperoleh kesembuhan. Itulah Makanya Bu Arma sering sakit perut. Ia kembali mendekati Bu Arma. Ia berusaha tegar dan seolah tak terjadi apapun

 

Bersambung..

Muara Bungo, 18 Novembee 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post