Wiji hastutik

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Terjerat Asmara Hitam 144 (Tagur 430)

Terjerat Asmara Hitam 144 (Tagur 430)

#Tantangan Gurusiana 365# Hari 430

Terjerat Asmara Hitam 144

Oleh Wiji Hastutik

Setelah melakukan pemeriksaan intensif, Bu Arma diijinkan pulang oleh dokter. Tapi ia harus melalukan rawat jalan, disiplin terharldap diri terutama pola makan serta pola.hidup sehat.

Menurut berbagai sber kanker usus besar adalah tumor ganas di usus besar yang ditandai dengan perubahan pola buang air besar secara terus-menerus. Penyakit ini sering kali berawal dari tumor jinak yang disebut polip.

Gaya hidup yang kurang sehat diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker usus besar, antara lain:

Pola makan kurang serat

Terlalu banyak mengonsumsi daging merah dan lemak

Kebiasaan merokok

Konsumsi minuman beralkohol

Jarang berolahraga

Sebagian besar tanda-tanda tersebut ada pada diri Bu Arma.Rasa cemas dan takut sudah pasti menghantui sang kakak. Betapa ganasnya penyakit yang harus di derita. Ia tak pernah menyangka jika Arma, adiknya mengidap penyakit yang paling ditakuti ini.

Sementara itu, anak-anak Bu Arma tak bisa 24 jam menjaganya. Si sulung harus bekerja ekstra untuk mencari rupiah demi pengobatan sang Mama sedangkan si gadis harus mengikuti kegiatan KKN sebagai tugas dari kampus. Sebuah kegiatan yang sama sekali tak bisa ditinggalkannya.

Setelah Bu Arma melalui serangkaian tes darah

diperoleh informasi mengenai fungsi berbagai organ sebelum dokter onkologi melakukan pengobatan, misalnya jumlah sel darah, fungsi hati, dan fungsi ginjal.

Berdasarkan hasil pemeriksaan intensif, ternyata Bu Arma sudah

Stadium 3, di mana kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening yang letaknya berdekatan dengan usus besar.

Sebagai hamba Allah yang beriman, tak bisa berbuat apapun selain memaksimalkan ikhtiar dan berdoa memohon kesembuhan serta belajar untuk ikhlas menjalaninya

Setetes demi setetes air bening tiada hentinya membasahi pipi sang kakak pun begitu dengan kedua anak Bu Arma dari kejauhan.

Mahkota yang menghiasi kepala Bu Arma juga terus meninggalkannya.akibat zat-zat kimia pengusir kanker yang menggerogoti tubuh moleknya.

Bersambung...

Muara Bungo, 20 November 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

lanjuut

21 Nov
Balas



search

New Post