Wiji Siswati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Uji Nyali

Beberapa tahun silam Shopy pernah mengalami kecelakaan, hingga terjadi pendarahan dikepala dan gegar otak ringan. Akibatnya setelah kejadian itu, Shopy tidak berani lagi untuk mengendarai sepeda motor, karena masih adanya rasa trauma yang disebabkan oleh kecelakaan tersebut. Jadi kemanapun shopy ada keperluan dia selalu bergantung pada bantuan orang untuk mengantarnya. Hingga pada pertengahan tahun 2014, Shopy dibelikan sepeda motor oleh suaminya. Karena keadaan yang memaksa, dimana Shopy dan keluarga pindah rumah, yang jaraknya agak jauh dari tempat kerja. Di dorong oleh semangat untuk mandiri dan tidak mau bergantung pada orang lain, akhirnya Shopy memberanikan diri untuk mencoba mengendarai sepeda motor kembali. Singkat cerita, tanpa terasa sudah dua tahun lebih Shopy pulang pergi kerja mengendarai sepeda motor sendiri. Namun selama dua tahun itu Shopy belum berani untuk memberikan tumpangan kepada orang lain (hehe...alias nggoncengke), karena Shopy takut jatuh. Sering kali keponakannya yang masih kecil minta untuk diboncengin diajak main ke rumah. Tapi Shopy selalu menolaknya, karena Shopy masih takut kalau sampai jatuh dan terjadi sesuatu, selamanya Shopy akan merasa bersalah.

Beberapa hari yang lalu, bapak mertua datang dan menginap dirumah . Entah karena apa terjadi selisih paham kecil dengan putra kesayangannya dipagi itu. Tahu - tahu putra kesayangannya emosi dan memukul kaca pintu hingga pecah berserakan dilantai, tangan kanannya berdarah dan harus dibawa ke rumah sakit. Diapun pulang dengan sembilan jahitan, dikarenakan lukanya yang sangat dalam. Tangan kanannya untuk sementara tidak boleh digunakan untuk beraktifitas, apalagi untuk mengendarai sepeda motor, tentunya tidak bisa.

Pagi itu, Shopy diminta mertuanya untuk menyelasaikan urusan KPR nya di Bank BTN Semarang yang ada di jl. Peterongan. Dimana untuk menyelesaikan urusan tersebut harus dengan suaminya juga. Shopy segera berkemas-kemas dan mengajak suaminya untuk naik angkutan umum saja. Diluar dugaan Shopy, suaminya tidak mau untuk diajak naik angkutan umum, suaminya menginginkan untuk naik sepeda motor saja biar lebih cepat dan tidak berulang kali ganti angkutan umum. Hadeuuh...Shopy kebingungan menghadapi kemauan suaminya, karena sudah dibujuk tetap saja suaminya tidak mau naik angkutan umum, dan minta diboncengin oleh Shopy. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, Shopy pun menuruti kemauan suaminya. Dengan modal nekat, Shopy memberanikan diri untuk mengendarai sepeda motor dengan seorang penumpang, yaitu suaminya. Jantung Shopy berdegup kencang ketika dia mulai menarik gas sepeda motornya. Shopy sadar betul perbedaan berat badan dia dengan suaminya sangatlah banyak. Shopy mempunyai postur tubuh yang kecil sedangkan suaminya postur tubuhnya tinggi besar, perbedaan itu bisa membuat oleng Shopy dalam memegang kemudi. Pada awal perjalanan keseimbangan Shopy agak kurang dalam mengendari sepeda motor. Shopy sangat tegang memegang kemudi sepeda motornya, ditengah - tengah ramainya kota semarang, dan itu baru pertama kali ia lakukan. Apalagi ditambah dengan beban yang dia bawa lebih berat dia harus mengeluarkan tenaga dan pikiran yang lebih. Disepanjang perjalanan bibir Shopy tidak henti - hentinya membaca sholawat. Perlahan - lahan dia pun mulai bisa mengendalikan ketakutan dan ketegangan berjibaku ditengah ramainya lalu lintas kota Semarang. Sang suami yang duduk dibelakangnya sesekali memberi aba - aba. Sempat beberapa kali karena keragu - raguan Sophy hampir saja terserempet mobil, tapi untunglah Allah SWT masih melindungi. Hati Sophy agak lega ketika dia melihat menara Java Mall dari kejauhan, itu artinya lokasi yang ditujunya sudah hampir sampai. Dengan menahan rasa capek dan keringat yang bercucuran Sophy berusaha menarik gas sepeda motornya lebih kencang lagi. Dia optimis, "Aku Pasti Bisa". Dalam benak Sophy, dia ingin membuang rasa trauma. Kalau tidak dipaksa memang keberanian itu tidak akan muncul, dan selamanya akan jadi penakut. Beberapa menit kemudian Sophy sangat lega, dia melihat bangunan gedung didepannya yang bertuliskan BTN. Sophy langsung membelokkan sepeda motornya menuju tempat parkir. Sesampainya ditempat parkir, dia seperti tidak percaya. Oh....ternyata aku bisa...dan aku juga berani melawan ketakutanku....

Jangan takut untuk mencoba dan memulai kawan....selama itu untuk kebaikan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

lanjut.... mbak.... siiip....

20 Apr
Balas

lanjut.... mbak.... siiip....

20 Apr
Balas

Siaap....masih dalam proses

21 Apr
Balas



search

New Post