Cinta Tidak Memandang Usia

Bayu adalah seorang lelaki yang selalu cinta kepada seorang janda. Bayu memiliki wajah tampan dan sangat diidolakan oleh wanita. Bayu tidak suka kepada gadis yang seumuran dengan dia. Bayu selalu cinta kepada seorang janda karena ada maksud tertentu untuk bisa memanfaatkan uangnya.

Bayu seorang lelaki yang sangat pemalas bekerja untuk mencari uang. Bayu pergi memantau meninggalkan kampungnya. Di perantauan Bayu hanya suka berpangku tangan dan tidak mau berusaha. Bayu sangat pandai merayu seorang janda dengan tujuan supaya bisa memanfaatkan uangnya untuk bisa makan sehari-hari. Bayu cinta kepada janda bukan kepada janda berwajah cantik, tapi hanya penampilan yang biasa saja.

Bayu adalah lelaki pengangguran. Modalnya hanya merayu janda untuk bisa mendapatkan uang untuk bisa makan. Janda yang dicintainya itu tiap hari memberi Bayu makan dan uang rokok. Karena merasa berhutang budi kepada janda, dia mau dinikahi oleh janda itu, asalkan tidak bekerja. Janda itu sudah mempunyai 3 orang anak, anak yang paling tertua seumuran dengan bayu.

Janda itu bekerja sebagai perawat di suatu perusahaan swasta. Bayu hanya mengandalkan biaya hidup dari istrinya saja. Setelah menikah, Bayu bekerja menjadi garim di sebuah mesjid dekat rumahnya. Setelah istrinya pulang bekerja, bayu juga pulang ke rumahnya.

Teman seumuran dengan bayu, sering menertawakannya. Jika Bayu pulang ke kampung orangtuanya, Bayu jarang sekali membawa istrinya pulang. Bayu malu kepada teman-temannya di kampung. Teman-teman Bayu di kampung menanyakan mana emakmu mengapa tidak dibawa ke kampung, yang ditanya teman emak itu adalah istrinya.