MWC sebuah nama yang terdengar masih asing baguku. Baru kali ini mendengar kata MWC. Ataukah mungkin saya yang terlalu kuper sehingga tidak tahu ada sebuah wadah yang menampung guru-guru hebat nan luar biasa ini. Malu sesungguhnya, tapi inilah kenyataannya.

Pertama mengenal MWC karena diinformasikan oleh teman lama saya yaitu Bapak Murman lewat medsos Facebook. Saya ragu dan takut karena merasa belum bisa menulis apalagi menulis buku seperti guru-guru di grop MWC ini. Beliau memberikan penjelasan bahwa yang diperlukan ikut MWC adalah modal SEMANGAT. Dengan semangat semua bisa digali.

Beberapa hari berpifikir antara ikut atau tidak. Semakin minder dengan postingan Bapak Ibu guru hebat di grop. Namun dari hati yang paling dalam punya keinginan untuk BISA seperti mereka. Ya, saya ingin bisa menulis dan ingin hebat seperti mereka. Apalagi saya adalah guru Bahasa Indonesia. Malu jika ditanya orang sudah punya karya apa saja. Akhirnya dengan bermodalkan semangat saya klik MWC di pendataran.

Saya ingin setelah mengikuti MWC nanti saya bisa menulis buku seperti mereka. Saya ingin benar-benar menjadi guru Bahasa Indonesia sejati. Guru Bahasa Indonesia yang hebat. Yang konon kata orang-orang bahwa guru Bahasa Indonesia itu pandai mengarang. Guru Bahasa Indonesia itu pandai menulis, banyak karya yang bisa dipersembahkan untuk semua orang. Saya ingin nanti bisa mengajak sekaligus membagikan ilmu menulis kepada teman-teman. Juga membangkitkan motivasi kepada anak didik saya untuk berlatih menulis, yang selama ini menjadi momok bagi mereka. Tidak muluk-muluk sebenarnya, tapi sulit melaksanakannnya, apalagi belum pernah mencoba. Menjadi guru proesional yang hebat. Mempunyai teman-teman guru yang hebat. Dapat mencetak peserta didik yang hebat pula.

Hmmm, sanggupkah saya? Bisakah saya? Semoga dengan mengikuti kegiatan diklat MWC ini dapat menjawab semua pertanyaan saya.