Kadang saya bingung sendiri, buat apa sich menulis setiap hari tanpa jeda. Kenapa kok kita patuh-patuh aja disuruh menulis setiap hari. Kalau gagal satu kali remedi dari awal. Aneh rasanya.

Saya sendiri sampai sekarang masih bingung poin yang muncul di artikel kita buat apa gunanya ? Dan gurusianer berlomba-lomba untuk mencapai poin tertinggi. Setahu saya belum pernah CEO bilang siapa dapat poin sekian dapat minyak goreng 2 liter.

Lebih aneh lagi kita juga berlomba-lomba untuk menambah poin. Kalau menulis setiap hari tanpa jeda paling dikasi sertifikat. Tapi bukan sertifikat tanah yang bisa kita gadaikan. Tapi itu bagi saya pribadi suatu keunikan sendiri dari MGI bisa memotivator orang untuk menulis tanpa embel apa-apa.

Buat apa kita menulis ? Bagi diri saya pribadi banyak sekali manfaatnya. Semakin kita menulis setiap hari semakin terasah kemampuan kita. Menulis setiap hari untuk mengatur disiplin diri. Apa lagi, ini yang paling memotivasi. Jika suatu saat kita telah tiada, orang akan mengenang kita melalui tulisan.

Menulis bukan bakat tapi adalah kemauan, kata-kata bijak ini sewaktu pelatihan yang akan selalu saya ingat.

Salam literasi Pariaman, 23 Maret 2022 (T25)