Sejak dibuat WAG penulis KABKO Pariaman alias penulis kabupaten dan Kota Pariaman yang sekarang berjumlah 23 orang Beberapa acara pertemuan akan diadakan selalu tertunda karena masing-masing anggota punya kesibukan yang berbeda.

Pada akhirnya disepakatilah pertemuan ditempat cafenya anak pak Irwanto seorang guru Man Padusunan. Beliau luar biasa sudah banyak buku yang lahir darinya. Tidak heran kalau dia terpilih sebagai seorang penulis produktif. Cafe yang terletak ditengah sawah dengan suasana yang nyaman. Embusan angin akan menyapa kita kalau duduk disana. Sebuah cafe bernama “Duolafun.”

Pertemuan pertama kita menyepakati hari pertemuan. Akhirnya sepakat pertemuan setiap hari Selasa minggu pertama setiap bulan jam 16.00 WIB.. Beberapa kali pertemuan kami selalu membahas bagaimana dan apa yang akan kita perbuat dengan group ini. Kami sepakat akan menulis buku Antologi tentang sejarah, budaya atau adat yang ada di Pariaman. Kami juga sepakat menabung Rp. 100.000 perbulan. Untuk apakah kami menabung…? Nanti kalo sepakat dan semoga ada kesempatan kita healing bersama kenegeri Jiran Malaysia tentu harus melahirkan tulisan.

Bulan Desember ini awalnya kita akan mengadakan pertemuan hari Selasa tanggal 06 Desember 2022. Beberapa minggu ini sejak Oktober musim hujan. Hampir setiap hari hujan. Akhirnya ditunda pertemuan kami menjadi Jumat tanggal 09 Desember 2022.

Hari Jumat yang terheboh selama pertemuan. Kenapa..? Selama ini pak Irwanto selalu dikerubungi cewek-cewek. Jadilah dia cowok satu-satunya yang terganteng. Hari ini kegantengan pak Irwanto meluntur karena sudah bertambah satu anggota pak Rahmadi. Hadir hari ini 10 orang, 2 orang cowok, 8 orang cewek.

Wah serunya yang nongkrong di cafe bukan hanya anak muda. Penulis Kabko setiap bulan nongkrong di cafe dengan bermacam kehebohan. Saling menyemangati untuk selalu menulis. Semangat ini semakin menggebu-gebu dengan melihat desain pak Irwanto. Sebuah cafe dengan sudut literasi.

Rasanya waktu betrgulir terlalu cepat kalo kami sudah kumpul. Seperti hari ini dari jam 14.00 WIB kumpul kok toh akhirnya selesai jam 17.30 WIB. Bahaya nich kalo bukan anak muda yang nongkrong di cafe. Semangatnya luar biasa. Hari ini kami juga sudah menyepakati beberapa hal termasuk yang akan berangkat FASDA ke Bukittinggi. Hati ini rasanya pengen bergabung, kondisi yang belum memungkinkan untuk pergi agak jauh dari rumah. Sedih rasanya. Semoga ada saatnya saya bisa berkumpul. Kami juga berniat menyelesaikan antologi bulan Desember ini.

Masalah uang tabungan Rp. 100.000, bikin heboh lagi. Rencana pertama ke Malaysia kok sekarang berubah menjadi ke Turky. Hitung-hitungan saya langsung keluar. Pak Irwanto guru matematika tidak mengeluarkan senjatanya. Wong tabungan Rp. 100.000 perbulan mau umroh plus Turky. Satu tahun aja baru Rp. 1.200.000. Umroh plus Turky di salah satu travel dikota kami Rp. 39.000.000. Pas saya sampaikan berapa tahun nabung baru nyampe. Bisanya nabung Rp. 1.000.000 perbulan baru bisa. Akhirnya kami tertawa semua. Baru nyadar. Semoga aja keinginan ini terujud,

Pertemuan penulis Kabko Pariaman membuat semangat baru buat pribadi saya sendiri. Bahagia yang tidak bisa diungkapkan. Semoga kami bisa selalu berkumpul dengan ide-ide yang meningkatkan kualitas kita. Saling menyemangati.

Pariaman 09 Desember 2022