wisnawati drh

drh. Wisnawati lahir di Pariaman, 03 September 1965. Menamatkan profesi dokter hewan pada tahun 1991 di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Pada tahun 199...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEPENGGAL DUKA YANG TERSISA (Part 4)
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fnasional.tempo.co%2Fread%2F631044%2F10-tahun-tsunami-aceh-ini-masalah-yang-tersisa&psig=AOvVaw3AaK_0NR9HNyGq1Cet1gjv&ust=1647438162464000&source=images&cd=vfe&ved=0CHgQr4kDa

SEPENGGAL DUKA YANG TERSISA (Part 4)

Kegelisahan menemani dirinya dalam sunyinya malam. Dia tatap ke 2 buah hatinya yang terlelap dalam pangkuan. Air matanya kembali menetes dengan segala kepiluan yang tersemat dalam sanubari. Rayna berzikir dan berdoa, agar gelisah ini bisa dihalaunya. Dia pandang ke bawah semua gelap. Tidak ada cahaya yang bisa dilihatnya.

Malam yang merangkak perlahan, akhirnya fajar menampakkan diri tanda waktu salat subuh. Rayna ambil wudu dimata air yang ditemukannya siang hari. Dia tegakkan salat subuh, disujud dia bermunajat kepada Allah agar diberi kekuatan. Berurai air mata memohon kepada Rabbnya.

Selesai salat subuh satu persatu yang mengungsi dibukit turun untuk melihat situasi rumah dan keluarga mereka yang lain. Raynapun ikut bersama mereka. Begitu mereka sampai dibawah, hati mereka serasa diiris sembilu. Pedih sekali. Rayna tertegun, melihat beberapa mayat bergelimpangan. Dia perhatikan satu persatu sambil menahan sedan, akankah ada Firdaus diantara mereka ? Beberapa petugas mondar-mandir mengangkat mayat dan mencari orang yang selamat dari hantaman tsunami.

Rayna menyeret langkah tertatih tatih sambil menggendong Ratih menuju rumah mereka. Rayna tertegun melihat reruntuhan rumah mereka. Tinggal sebatang pohon mangga yang masih selamat dari hantaman tsunami. Rayna terduduk, dia masih berharap Firdaus muncul dihadapan mereka. Harapannya tidak pernah pupus. Dia mengitari reruntuhan rumah, kalau ada sesuatu yang bisa ditemukan.Lagi-lagi dia kecewa semua bercampur dengan lumpur. Rayna benar-benar tidak punya apa-apa. Tetiba ada petugas yang memberikan makanan dan minuman buat dia. “Ibuk bisa datang ke posko diujung sana, kata petugas sambil menunjuk sebuah tenda besar.”Rayna mengangguk sambil mengucapkan terima kasih.

Rayna membuka bungkusan nasi dan menyuapkan kedua anaknya. Dari kemaren mereka tidak makan. Selagi mereka makan Rayna kaget mendengar suara ngeongan kucing. Dia edarkan pandangan dan melihat seekor kucing berwarna oren menuju arah mereka. Seeza teriak Rahman dan Ratih. Seeza adalah kucing kesayangan mereka. Mereka mempunyai dua ekor kucing Seeza dan Felik.

Rahman berlari mengejar Seeza dan memeluknya.”Rahman berbicara dengan Seeza. Kamu melihat ayah ndak Seeza ?, tanyanya.” Rayna tercekat mendengar pertanyaan Rahman. Rahman menggendong Seeza kedekatnya. Rayna memeluk Seeza sambil menangis. Kuasa Allah, kenapa dan bagaimana Seeza bisa selamat dari hantaman tsunami. Felik tidak kelihatan, mungkinkah Felik sudah terseret arus Tsunami. Akankah sama nasib Seeza dengan Rayna.

Penasaran dengan cerita selanjutnya silahkan simak di episode berikutnya.

Pariaman, 18 Maret 2022 (T20)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yang mengharu biru bun

18 Mar
Balas

Makasi bunda

19 Mar



search

New Post