Perlahan Rayna berjalan ke posko, merupakan sebuah tenda besar yang sudah didirikan tidak berapa jauh dari reruntuhan rumahnya. Baju mereka sudah kumal. Dia tidak punya apa-apa lagi. Putus asa mendera hatinya.

Di Posko sudah cukup banyak korban tsunami, rumah mereka habis dan tidak punya apa-apa lagi. Rayna menyadari bukan dirinya saja yang terpuruk saat itu. Rayna mencari tempat dan duduk disudut tenda dengan kedua anaknya serta kucingnya yang juga stress. Rahman dan Ratih sepertinya juga trauma. Mereka melihat reruntuhan dan mayat bergelimpangan. Saat seperti itu dalam kehidupan kita merasakan bahwa kita hidup butuh bantuan orang.

Beberapa sudah mulai ada yang mengantarkan. Dari desa yang terdekat yang tidak kena tsunami. Ada yang mengantarkan makanan dan pakaian layak pakai. Petugas tidak kenal lelah bekerja dan mengevakuasi siang dan malam. Semoga memberikan kemudahan dan keuatan kepada mereka doa Rayna disetiap sujudnya. Petugas juga membagikan pakaian kepada pengungsi. Rayna kebagian dan anaknya juga. Alhamdulillah setidaknya sudah punya baju ganti.

Setiap hari Rayna melihat papan pengumuman di Posko kalau ada nama suaminya yang ditemukan. Qadar Allah suaminya tidak ditemukan baik hidup ataupun mayatnya.

“Ya Allah, kalau suami saya engkau ambil jadikanlah dia mati sahid dalam bencana dan bentuk baktinya keorang tua, doa Rayna setiap saat.”

Hari-hari kami lalui ditenda yang cukup padat isinya. Bantuan perlahan-lahan mulai mengalir dari berbagai pihak dan relawan juga sudah banyak yang datang. Rayna mulai menata hati. Memperbanyak istighfar, berserah diri kepada Allah. Anak-anaknya nampak wajah ketakutan sangat trauma. Rayna berusaha menghibur anaknya dan menyampaikan bahwa kehendak Allah ada hikmahnya.

Relawan yang datang ada psikolog. Anak-anak dikumpulkan untuk mengembalikan jiwa dari trauma. Psikolog akan membawa berceritadan bermain. Seeza sang kucing juga nampak kesedihan dan stress di wajahnya. Rayna berusaha memeluk Seeza dan membujuknya agar mau makan. Seeza makan sedikit. Rayna juga takut Seeza sakit. Felix juga tidak ditemukan. Mungkin Seeza juga bersedih karena pasangannya juga tidak ditemukan. (Bersambung)

Pariaman, 21 Maret 2022 (T23)