Jam enam lewat sedikit, setelah melakukan absen menggunakan absen mobile, Bu Rara bersiap jalan pagi. Setelah menutup pintu pagar, Bu Rara memulai perjalanannya di pagi yang belum bermentari. Sampai di pertigaan, Bu Rara bertemu dengan Bu Rima, tetangganya.

"Pagi Bu Rima ... ", sapa Bu Rara sumringah karena bertemu dengan Bu Rima yang juga senang jalan kaki di pagi hari. Beberapa kali Bu Rara dan Bu Rima jalan pagi bersama, menyusuri komplek perumahan.

""Pagi juga Bu Rara", jawab Bu Rima. "Mau jalan ya? Tanya Bu Rima.

"Iya Bu, mau jalan sampai pasar, sekalian belanja bumbu, soalnya sudah habis", jawab Bu Rara. "Mari Bu, kita jalan sama - sama", ajak Bu Rara.

"Ayolah ... Saya juga belum belanja, mau beli ayam flett deh", Bu Rima menyetujui ajakan Bu Rara.

Merekapun berjalan beriringan, menyusuri jalan yang belum terlalu ramai. Jarak dari komplek perumahan sampai ke pasar lebih kurang satu kilometer. Sambil jalan mereka berbincang tentang apa saja. Tentang anak - anak, yang kebetulan berteman. Tentang resep masakan, kebetulan Bu Rima pintar masak, juga tentang isu mahalnya minyak goreng dan tahu tempe yang akan ikut naik.

Sampai di pasar, mereka mulai membeli apa yang dibutuhkan. Saat di tukang sayuran, Bu Rara baru ingat jika ia harus mengirim link soal PAT kepada siswanya pada pukul tujuh. Kebetulan ada seorang pembeli yang memakai jam tangan.

"Maaf Bu,jam berapa sekarang?", Tanya Bu Rara.

"Jam tujuh kurang sepuluh Bu", jawab orang tersebut.

"Terima kasih Bu", kata Bu Rara sambil tersenyum. Walaupun hatinya panik luar biasa. Seharusnya dia sudah di rumah, tapi sekarang masih di pasar.

"Maaf ya Bu Rima, saya harus pulang, walau belum semua kebutuhan terbeli. Bu Rima lanjut ya ... ", Pinta Bu Rara pada Bu Rima, setelah menjelaskan alasannya.

"Monggo Bu ... Engga apa - apa saya pulang sendiri", kata Bu Rina menahan senyum.

"Terima kasih Bu, sekali lagi maaf ya Bu", kata Bu Rara lagi, karena merasa tidak enak, meninggalkan temannya di pasar sendirian.

#menulistanpajeda#064