wisri atuti

Ingin menjadi manusia yang bisa berbagi kebaikan...mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal yang kecil, mulai dari sekarang....

Selengkapnya
Navigasi Web
Menghabiskan Waktu di Taman Literasi Martha Tiahahu

Menghabiskan Waktu di Taman Literasi Martha Tiahahu

Walaupun lelah setelah mengajar, keinginanku untuk mencari tahu tentang Taman Literasi Marta Christina tiahahu, membuat lelahku hilang. Taman tersebut baru diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta tanggal 18 September 2022.

Walaupun jauh, tempatku mengajar berada di Jakarta Utara sedangkan taman tersebut di Jakarta Selatan, transportasinya cepat, nyaman dan murah. Tahukan Jakarta? Jakarta memiliki Trans Jakarta (Tije) yang bisa membawa pelaku perjalanan lebih cepat sampai, dibandingkan menggunakan mobil pribadi saat jam sibuk.Tije punya jalur khusus yang bebas macet. Sungguh asyik bukan?

Setelah melakukan finger print, Aku bergegas ikut seorang teman menuju pemberhentian Jaklingko, moda gratis milik Pemda DKI. Kemudian naik Tije koridor 3 jurusan Kalideres-Pasar Baru. Transit di halte sentral Harmoni, berganti Tije koridor 1 jurusan Kota-Blok M. Aku turun di halte CSW yang megah dan melanjutkan dengan Tije arah Ciputat. Sekitar 300 meter, mobil pun berhenti di halte Taman Literasi.

Waktu menunjukkan pukul 17.00, dua jam sudah aku di perjalanan. Di sekitar taman masih berjajar karangan bunga ucapan selamat atas dibukanya Taman Literasi Martha Tiahahu. Dekat pintu masuk terdapat tulisan “Taman Literasi Marta Tiahahu” dengan latar hitam dan warna huruf putih. Kontras dan mudah dibaca.

Setelah masuk, terdapat gedung Jak Habitat, bergaya minimalis modern. Lebih ke dalam, terdapat ruang-ruang berdinding kaca yang menyatu dengan koridor berbentuk lingkaran. Di tengah bangunan berdinding kaca, terdapat ruang terbuka berbentuk bulat seperti panggung yang dikelilingi kolam.

Kususuri koridor berlantai putih bersih, sembari mencari mushalla untuk sholat Ashar di penghujung waktu. Alhamdulillah... Di satu sudut taman terdapat Musholla, lagi-lagi bangunan dengan desain minimalis. Mushallanya cukup nyaman, berlapis karpet tebal dan bersih. Begitu juga dengan perlengkapan sholat seperti sajadah dan mukena, tertata rapi disebuah rak. Tempat berwudhu berada di samping Mushalla ditutup dengan kerikil dan terbuka seperti di alam. Sejajar dengan Musholla terdapat toilet.

Selesai sholat, kulanjutkan menyusuri bagian taman yang belum sempat kujelajahi. Sebelum naik ke lantai dua, Kusempatkan menengok tempat bermain anak yang penuh warna. Didominasi warna kuning membuat arena bermain anak sangat mencolok namun terasa nyaman. Beberapa anak ditemani orang tuanya terlihat bermain dengan gembira.

Kunaiki tangga yang desainnya begitu apik, menuju lantai 2. Bangunan lantai 2 merupakan ruang terbuka berbentuk melingkar, mengikuti koridor lantai 1. Pagar besi pengaman lantai 2 juga bergaya minimalis modern. Dari lantai 2 ruang terbuka yang dinamai Plasa Kabaresi terlihat menarik. Seperti panggung terapung.

Setelah berkeliling dan mengambil beberapa foto di lantai 2, Aku kembali turun. Tujuanku ke Plasa Kabaresi, berdiri ditengah plasa berhayal sedang membaca buku disaksikan banyak orang, he...he...he..

Dari plasa Aku masuk ke ruang Perpustakaan Taman Literasi.Walau tidak terlalu luas, namun tertata, koleksi buku diletakkan disepanjang diding. Beberapa pengunjung asyik membaca. Aku hanya melihat-lihat koleksi yang ada. Semuanya bagus lho!

Oh..iya..Di taman ini juga disediakan buku digital, yang bisa diakses dari titik baca perpustakaan Jakarta. Pengunjung cukup melakukan scan layar kode batang (barcode) maka bisa memilih lebih dari 300 judul buku.Terdapat 3 titik baca, yang bisa terkoneksi sampai radius 200 meter.

Tak terasa senja berganti malam.Lampu taman mulai menyala. Keindahan taman menjadi sempurna. Sayang... Aku harus pulang. Kususuri jalan menuju halte CSW, naik Tije jurusan Ciledug dengan rasa bahagia.

Yuk... main ke Jakarta. Banyak destinasi menarik yang bisa menambah wawasan, seperti Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. Taman yang dicanangkan sebagai tempat berkumpulnya pegiat literasi dan diharapkan dapat mendukung Jakarta sebagai kota literat.

Biodata Penulis: Wisri Atuti, lahir di Jakarta tanggal 2 Januari 1969. Mengajar IPA di SMP Negeri 120 Jakarta.penulis buku "Yang Tak Terlupa" yang diterbitkan oleh Media Guru.No.WA 08128263312

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kota--Blok M terus lanjut Ciputat ya? Waktu nginep di Ciputat nemenin Dini tes ketemu bus tj...

24 Sep
Balas

Iya Bu Emi, tapi jalan dari halte CSW juga dekat, atau turun di terminal Blok M, tinggal naik

24 Sep

mantap jalan2nya

24 Sep
Balas

Terima kasih Bunda

24 Sep

Bunda, kalau naik Transjakarta dari stasiun kota ke Taman Literasi bisa ga?

24 Sep
Balas

Bisa Bu...turun Blok M atau CSWKalau mau turu pas didepan Taman Literasi dari CSW nyambung yang ke Ciputat , sebentar juga sampai

24 Sep

salam literasi saya sedang berada di wilayah Palmerah jakarta barat bu. ingin juga mampir ke taman literasi

24 Sep
Balas

Monggo Bu...

24 Sep



search

New Post