Pagi - pagi sudah ada yang memberi sate Padang. Tetangga sebalah memang orang Minang. Semalam, di rumahnya ada selamatan, dan menunya adalah sate Padang. Sungguh nikmat menyantap sate Padang yang hangat setelah usai pengajian. Untuk makanan yang dimakan waktu malam, lebih kurang jam 9.30 WIB, tidak begitu berat. Karena ketupatnya tidak terlalu banyak, hanya 6 potong kecil.Mungkin karena masih ada, maka pagi - pagi saya masih dibawakan lagi.

Sate Padang adalah sebutan umum orang di luar Sumatra Barat,untuk makanan yang dibuat dari daging, lidah atau jeroan sapi yang diiris tipis dan ditusuk dengan lidi, dan dibakar menggunakan arang batok. Ditambah bumbu kental dengan rasa rempah yang kuat.

Ternyata, di negeri asalnya Minang, sate Padang hanya salah satu varian. Masih ada sate Padang panjang dan sate Pariaman. Begitu penjelasan tetangga saya. Ketika saya bertanya perbedaan ketiga varian sate tersebut, iapun menjelaskan bahwa yang membedakan adalah bumbunya. Sate Pariaman bumbunya berwarna merah, sedang sate Padang panjang bumbunya berwarna kuning.

Walau saya sering makan sate padang, saya baru tahu tentang perbedaannya. Jadi jika saya makan sate Padang, saya harus melihat warna bumbunya. Saya berharap bisa mencicipi sate Mak Syukur di Padang Panjang, atau sate Dengung - dengung yang sangat terkenal.

#menulistanpajeda#067