Pagi ini Jumat 9 Oktober 2020 saya mau ke Kota Payakumbuh. Cuaca mendung dan rinti hujan mulai turun. Nàmun tidak mengurungkan niat untuk berangkat. Setelah subuh berlalu saya dan keluarga berkemas . Tepat pukul 06.00 wib kami berangkat.

Dalam perjalanan ke kota Payakumbuh saya menikmati pemandangan yang enak. Di halaman rumah penduduk dipenuhi oleh bunga bunga. Berbagai macam ragam bunga tumbuh dengan segar. Ada bunga mawar, bunga bogenvil, jenis kaktus, begonia dan juga bunga yang lagi trendy saat ini. Bunga bunga yang lagi viral seperti montera pun ada. Namun bunga ini tidak banyak dan jenis ini adalah bunga menstera kampung. Kenapa monstera kampung karena ia tumbuh di dalam semak semak di daerah pelosok di ka.pung. . Namun tetap cantik. Jika dibanding dengan monstera yàng berasal dari nagara luar , memang terlihat biasa saja. Namun jenis ini digemari oleh ibu ibu.

Melewati sebuah perkampungan dilereng perbukitan. Udaranya dingin . Pepohonannya begitu rindang. Masih banyak pohon pohon besar tumbuh dikampung itu. Masyarakatnya sangat suka menanam bunga. Bunga apa saja dikembangbiakan. Sehingga kampung tersebut sekarang dikenal dengan kampung bunga.

Saat ini kampung yang bernama Sabu ini , lagi didatangi oleh para ibu ibu untuk membeli bunga. Kampung ini berkembang menjadi kampung yang siap melayani para tamu untuk menjual bunga. Masyarakat kampung Sabu disamping bertani mereka membudidayakan bermacam bunga . Bahkan masyarakat Sabu mendatangkan bunga dari daerah Bandung , Medan , dan juga Jambi. Malah sekarang kampung Sabu menjadi kampung barter bunga dengan daerah lain.

Kebiasaan masyarakat menanam.bunga yang selama ini mendatangkan pintu rezki . Bunga yang dijual harganya tergantung dengan tingkat populernya bunga tersebut. Harga dipatok mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu. Jenis bunga yang dijual tersedia denga bermacam ragam . Yang paling diminati adalah jenis Kaladi. Semoga ke depan kampung Sabu lebih baik lagi