Tantangan Hari ke-75

#tantangangurusiana

Sejak di keluarkan pengumuman kelulusan kelas XII tahun pelajaran 2019/2020 hari Jum’at tanggal 17 April 2020, kami sudah mulai mangkal di perpustakaan yang hari ini sudah berjalan hari ketiga setelah dikeluarkan kelulusan guna menunggu peserta didik untuk sirkulasi pengembalian buku sebagai persyaratan mengambil bebas perpustakaan dengan melunasi seluruh kewajiban mereka sebelum mengambil ijazah, sejak dari pagi suara mereka sudah mewarnai madrasah dengan kecerian yang terbelenggu sudah berjalan satu bulan lebih, dimana hari ini daftar pengembalian buku untuk kelas XII.IPA.2 sebagaimana yang telah diatur waktu pengembalian dimulai dari jam sembilan sampai dengan jam 12 wib siang, mereka telah mulai berdatangan satu persatu dari mereka telah menyelesaikan kewajiban dan mengambil bebas perpustakaan, mereka riang gembira berjumpa dengan teman-teman dengan canda tawa selalu mengiringi, melihat suasana kegembiraan mereka seakan-akan kebahagian mereka tertularkan pada perasaan penulis, tidak berselang lama perasaan itu drastis berubah menjadi gerah, badan menjadi panas dingin..

Menurut KBBI gerah berarti suatu perasaan panas badan, yang penulis rasakan hari ini disebabkan, peserta didik yang mengembalikan buku ada yang belum di paraf petugas perpustakaan di slip peminjaman mereka, tentang beberapa buku yang sudah dikembalikan menurut si peminjam semua buku sudah dikembalikan dengan alasan kalau belum dikembalikan tentu saja saya tidak mendapat surat bebas perpustakaan untuk menerima rapor kenaikan kelas XII tapi petugas tidak mau menerima hal yang demikian, petugas menganjurkan kepada peserta didik yang tersebut namanya itu untuk mencari kembali buku sesuai dengan nomor buku yang tertera di slip buku peminjamannya.

Akhirnya peserta didik minta solusi kepada penulis, “ bagaimana sebaiknya langkah yang akan dilakukan untuk dapat menemukan buku yang hilang” ?, “penulis menganjur untuk mengikuti sesuai ultimatum petugas sirkulasi pengembalian buku pustaka itu” !, untuk pencarian buku yang belum ditemukan ! penulis juga ikut membantu peserta didik untuk menyisir buku satu persatu di lemari buku pengayaan, buku-buku di lemari ada yang tersusun dan ada yang menumpuh karena belum lagi dirapikan susunan buku setelah pengembalian oleh peserta didik, begitulah kondisi buku yang penulis orak-arik untuk menemukan judul buku sesuai dengan nomor buku yang tertera di slip peminjaman, karena nomor buku yang dicari tidak ditemukan akhirnya penulis membuka buku inventaris sebagai buku besar untuk mencatat seluruh koleksi buku yang ada diperpustakaan, nomor buku yang dicari tidak didapatkan dan ditengok jumlah buku judul yang sama sudah lengkap, ternyata nomor buku yang ditulis di slip peminjaman tidak sesuai dengan buku yang ada, dengan arti kata buku tidak hilang akan tetapi administrasi pencatatan di slip peminjaman tidak tertata rapi atau juga apa yang ditulis tidak sama dengan nomor buku yang tertera dibuku, kejadian seperti ini menyebabkan penulis gerah, untuk ke depannya penulis berpesan untuk pencatatan admistrasi ikutilah sesuai dengan aturan yang benar dan jangan asal ditulis saja sebagai gugur kewajiban saja, apapun kerja perpustakaan bermuara kepada penulis kepala perpustakaan sebagai penanggung jawab terhadap semua buku-buku, ibaratkan kerja penulis sama seperti senjata makan tuannya sendiri. Demikian tulisan dari kegerahan yang penulis rasakan hari ini.

Padang Japang, Senin 20 April 2020