Witma Irna

Anak kedua dari lima bersaudara , madrasah tempat kiprah nya MAN LIKO Sumbar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Jadilah Proaktif

Tantangan Hari ke-88 #Tantangangurusiana

Berawal dari begitu banyak pekerjaan yang harus dituntaskan. Tak pernah cukup dengan 24 jam per hari. Merasa dikejar waktu dan diburu-buru sepanjang hari hingga menyadari suatu kejanggalan. Ada hal yang perlu dipelajari. Ya, persoalan manajemen waktu tentu tak dapat diindahkan. Tapi nyatanya ada hal yang lebih simpel namun sering luput dari perhatian. Masalahnya kebanyakan kita belum selesai dengan diri sendiri.

Jika ingin mengubah situasi tentu harus dimulai dari diri sendiri. Banyak orang berangan-angan ingin mengubah dunia. Tapi lupa kalo dirinya adalah bagian dari dunia itu sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Marilyn Ferguson, Tak seorang pun dapat membujuk orang lain untuk berubah. Kita masing-masing menjaga gerbang perubahan yang hanya dapat dibuka dari dalam. Kita tidak dapat membuka gerbang orang lain, entah melalui argumen atau melalui imbauan emosional.

Buku The 7 habits of highly effective people by Stephen Covey telah menampar saya bagaimana selama ini saya telah menjadi pribadi yang reaktif. Dalam banyak hal saya merasa persepsi saya adalah yang paling benar. Namun, saya lupa sejelas dan seobjektif apa pun itu. Orang lain juga bisa berfikir sama objektifnya dengan cara dan sudut pandang mereka yang berbeda. Di mana kita berdiri bergantung dari mana kita duduk. Yang kita lihat bisa benar dan yang dilihat orang lain juga benar dengan persfektif yang berbeda. Nyatanya yang saya butuhkan adalah menjadi pribadi yang proaktif.

Lalu apa sih bedanya menjadi reaktif dan menjadi proaktif? Orang yang reaktif sering kali terpengaruhi oleh lingkungan mereka. Misalnya, ketika yang ia harapkan terjadi, ia merasa senang. Jika yang diharapkan tak terjadi, harapan itu mempengaruhi sikapnya. Orang yang proaktif dapat mengendalikan dan mengatur sikap mereka sesuai dengan nilai-nilai yang mereka inginkan ada pada dirinya. Jadi jika orang reaktif digerakkan oleh perasaan, keadaan, kondisi dan oleh lingkungannya. Orang proaktif digerakkan oleh nilai-nilai yang dianutnya.

Cermatilah sebagaimana Eleanor Roosevelt pernah menyatakan bahwa Tak seorang pun dapat menyakiti Anda tanpa persetujuan Anda. Atau seperti kata Gandhi, Mereka tidak dapat merenggut harga diri kita jika kita tidak memberikannya kepada mereka. Jangan biarkan keadaan, pekerjaan yang seakan tak pernah usai mempengaruhi dan mendorong kita menjadi pribadi yang reaktif. Sebab pada dasarnya cara kita memandang masalah adalah masalah itu sendiri.

Simpatik, Minggu 3 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post