Witma Irna

Anak kedua dari lima bersaudara , madrasah tempat kiprah nya MAN LIKO Sumbar...

Selengkapnya
Navigasi Web
KECERIAAN YANG MEMBAHANA

KECERIAAN YANG MEMBAHANA

Tatangan Hari ke -73#

tantangangurusiana

Memasuki satu bulan penuh madrasah sunyi dari penghuni yang datang ke madrasah ada beberapa orang saja sebagai piket harian guna berjaga-jaga yang bergiliran sesuai dengan daftar piket masing-masing stakehoiders madrasah dari jabatan fungsional umum di tata usaha MAN Lima Puluh Kota, pada hari ini peserta didik sudah mulai berdatangan untuk menyelesaikan kewajiban mereka menyangkut dengan pengembalian buku perpustakaan, karena kemaren peserta didik telah menerima pengumuman kelulusan secara online yang dinyatakan peserta didik MAN Liko Puluh Kota lulus seratus persen sesuai dengan dasar hukum dan kriteria kelulusan,.

Sebagian besar peserta didik telah membaca pemberitahuan agar dapat menyelesaikan kewajiban mereka datang ke madrasah, termasuk juga untuk mengambil bebas perpustakaan sebagai tiket pengambilan ijazah guna melanjutkan ke Perguruan Tinggi , sesuai dengan daftar yang sudah di online oleh guru Bimbingan Konseling daftar pengembalian buku-buku perpustakaan hari ini yang perdana adalah kelas XII. IPA.1, mereka datang sebanyak 80% dari jumlah kehadirian untuk satu lokal guna menyelesaikan kewajiban mereka.

Dengan semangat rindu bercanda dengan teman mereka mulai dari parkiran honda sampai ke dalam ruangan perpustakaan mereka saling berkomunikasi tentang perguruan tinggi yang telah menerima mereka sebagai mahasiswa baru, untuk itu mereka tinggal mendaftar ulang di Perguruan Tinggi pilihan mereka dengan sistim online juga, terlebih dahulu mereka mempersiapkan syarat-syarat pendaftarannya, candaan mereka sambil pengembalian buku-buku perpustakaan

Dan sebagian yang lain ada yang belum berhasil diterima di perguruan Tinggi favorit pilihan mereka , dan berencana masuk melalui Ujian bersama saja candaan mereka bersama di perpustakaan, penulis bertanya : “ bagaimana rasanya sudah lulus dan tidak ada acara perpisahan yang sudah diagendakan tanggalnya” karena mewabahnya virus cofid 19 ini ?, mereka menjawab : “ sedikit kecewa juga, baju seragan lokal kami sudah siap untuk dipakai di hari perpisahan, sayangnya perpisahan batal karena virus corona sedang mewabah di Negeri kita, dan akhirnya kami laki-laki, memakai baju seragam perpisahan untuk pergi sholat jum’at saja lagi jawaban mereka”.

Setelah selesai pengembalian buku perpustakaan mereka pamit dan berlalu dari hadapan kami di perpustakaan menuju ke tempat dimana mereka biasa mangkal untuk bersenda gurau, waktu istirahat, kegiatan belajar sore di jam pelajaran efektif sebelum mewabahnya cofid 19, mereka duduk dengan santainya dibawah pohon jamur yang berada di samping kantor Tata Usaha dan perpustakaan, mereka bebas melepaskan kecerian yang telah membelenggu mereka sejak sebulan yang lalu selama stay at home, hari ini mereka bercengkrama tak obahnya seperti baby no problem tanpa ada beban, mereka bebas berbicara, dengan riang gembira melepaskan kerinduan seakan-akan ingin kembali terjalinnya kebersamaan seperti masa belajar di madrasah, ujian bersama, tugas bersama diskusi untuk membuka wawasan bersama, yang hari ini tinggal kenangan yang dicatat pada tinta sejarah masa- yang indah penuh kenangan di madrasah suka duka bersama. suara mereka memberi suasan hidup yang kedua di kompek madrasah yang selama ini tidak terdengar senda gurau dari peserta didik. Seakan-akan hari ini ada semangat baru kembali bergelora, tapi itu berlalu tidak lama cuma sampai azan zuhur berkumandang dengan masuknya waktu sholat zuhur, meraka berangsur bubar karena panggilan kewajiban telah datang untuk melaksanakan sholat zuhur

Penulis mendengarkan suara kecerian yang membahana di Kampus MAN Lima Puluh Kota seakan suasana madrasah hidup kembali dari kematian yang sudah satu bulan ini, seakan suara gaduh ,riuah dengan canda tawa peserta didik, langit dan bumipun mendukung dengan suasana cuaca cerah, mengiringi kegembiraan mereka dalam reunian kelas XII yang baru saja menamatkan pendidikannya di MAN Lima Puluh Kota, itu suara sebagian kecil saja untuk satu lokal kelas XII. IPA.1 tidak terbayang jika semua hadir suara kecerian mereka terkadang sampai memekak telinga, walaupun demikian membuat nyaman pendidik betah juga berlama-lama dengan peserta didik. Karena sudah lama tidak mendengar suara ceria mereka semua membuat penulis ingin menggoreskan di atas tinta tulisan hari ini .

Padang Japang, Sabtu 18 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kerinduan yg terobati ya bunda

18 Apr
Balas

Keren uni, semangat dan keceriaan

19 Apr
Balas

Keren uni, semangat dan keceriaan

19 Apr
Balas

Mantap Bun

18 Apr
Balas



search

New Post