#TantanganMenulis Hari ke-22

Tulisan ini hanyalah sebuah ekspresi kegembiraan semata. Tidak ada maksud yang lain.

Harga tak membohongi kualitas. Sudah lama menggunakan helm yang murah, akhirnya sampailah memakai helm yang harganya lumayan. Helm ini didapatkan setelah memeras keringat, membanting tulang, pergi pagi pulang malam, puasa empat puluh hari empat puluh malam, menyelam di dasar samudra, dan terbang ke langit ketujuh. Wow intinya penuh perjuangan!

Akhirnya memakailah helm dengan harga yang lumayan merogoh saku cukup dalam. Tapi kualitasnya, jangan ditanyakan.

Setelah memakai, jreeeeng!!!

Dunia seolah-olah menjadi terang. Bila diibaratkan. Ibarat seorang bermata minus, mendapat kaca mata yang pas. Ibarat seseorang terjebak di dasar gowa dalam tanah, menemukan lubang jalan keluar. Ibarat seorang musafir yang terdampar di gurun pasir, menemukan oasis. Ibarat sedang gabut, nemu aplikasi TikTok. Ibarat bucin mendapat acungan jempol dari cintanya. Ibarat youtuber, contennya berada di tranding nomor satu. Ibarat aplikasi, banyak yang download. (Apa ini? Kok jadi kemana-mana).

Intinya dunia menjadi luas, terang, dan jelas. Seperti layar bioskop. Sehingga mata dapat memandang ke segala penjuru titik. Sampai posisi titik buta pun bisa terlihat. Sehingga tak takut lagi bila tiba-tiba sesuatu melintas di tengah arena perjanalan. Benar-benar emejing banget!!! Akhirnya jiwa kebut-kebutan yang terpendam cukup lama di bawah helm lama yang gelap. Tiba-tiba muncul seketika. Sampai tak terasa bolak-balik ke tempat kerja bisa ditempuh dengan waktu cepat. Dengan cara menggeber motor.

Ternyata bisa ngebut di jalanan dengan aman, salah satu penunjangnya adalah bebasnya penglihatan. Salah satunya terletak di helm/kaca helm.