Witri Rahayu

Witri Rahayu adalah seorang guru yang mengajar di SDN Tebet Timur 07. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Prolog No Title

Prolog No Title

#TantanganMenulis Hari ke-6

Mencoba bikin fiksi, nih. Silahkan ya dikomen. Menurut kalian gimana.

"Bund, nanti bisa jemput aku, nggak?" ucap Mita pelan sambil duduk di meja makan.Nella yang sedang memasak, berhenti sejenak melihat arah datangnya suara. "Oh, kamu Mith. Udah bangun? Bunda kira siapa? Lagi sepi gini, tiba-tiba ada suara. Kenapa tadi?" tanya Nella sambil mempertajam pendengarannya. "Ih, bunda ini!" ucap Mitha sambil memonyongkan bibirnya. Pura-pura marah. Nella yang di dapur hanya tersenyum, anak pertamanya berhasil digodain. "Iya, nanti Bunda jemput" jawab Nella. "Asiiik!" pekik Mitha. "Tapi kalau bunda nggak ada acara, ya?" Raut wajah Mitha langsung sedih. "Ya, barangkali teman-teman bunda ada yang ngajak main, tapi Bunda usahain, jemput kamu, Kak" lanjut Nella memandang wajah Mitha. "Nanti Bunda kabarin, deh" lanjutnya. "Ok, deh!" jawab Mitha sambil mendekati Nella. "Masak apa, Bun?" "Ini nih, masak ikan asam manis" jawab Nella. Belum sempat Mitha menjawab, dari arah ruang keluarga Rafli berteriak sambil berlari ke arah dapur. "Yeaaaa!!!! Ikan asam manis. Makanan kesukaanku," dia berlari hampir menabrak Nella yang sedang memasak.

Untung Mitha segera menangkap pundaknya. "Apaan, sih, De. Bahaya tau. Kalau nabarak Bunda yang lagi masak gimana?" plotot Mitha. Yang keluar watak asalinya. Judes. "Biarin! Yang penting hari ini aku makan lauk kesukaanku! Ucap Rafli yang pundaknya masih dipegangin Mitha. Sementara matanya tidak lepas dari ikan asam manis yang sedang dimasak Nella. "Apa, sih, makanan yang nggak jadi kesukaanmu. Semua kesukaanmu, De." ucap Mitha sambil mencubit gemas pipinya. Sementara lidah Rafli diusapkan ke bibirnya. Tanda sangat ingin makan maskan Nella segera. Nella hanya tersenyum melihat tingkah kedua anaknya tersebut. "Sabar, ya, sayang. Kan belum matang." Ucab Nella gemas sambil mencubit pipinnya pelan. "Ya udah, yuk, Dek, nonton TV dulu." ajak Mitha sambil mendorong punggung Rafli pelan. Sebelum mereka berdua pergi dari dapur, Nella berucap. "Sekalian, Kak, minta tolong bangunin Eza" " Siap, Bund" senyum Mitha. Sambil bersorak dalam hati. Misi pertama berhasil".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren. tulisan yang inspiratif dan bermakna

01 Jun
Balas

Bagus Bunda, cerita bersambung kah?

31 May
Balas



search

New Post