Dingin yang Menyerupai
Dingin yang Menyerupai
Malam ini terasa sendu kian menggebu. Bagaikan angin yang berbisik lirih. Selirih suara kendaraan yang tidak bisa mengalahkan ngaungan hati. Ku biar kan mataku menyimak dan hati kecilku yang paling dalam mengetik hingga tak bersuara tik tik.
Begitulah malam ini serasa dingin layaknya dirimu yang tidak berada dan bersuara. Lintas befikir otakku bertanya apa yang sedang terjadi. Dan diriku tidak bisa berketuk dalam sajak, membisu dalam kata, tuli dalam dada. Walaupun pertanyaan dalam diri selalu menghantui. Seperti jalan yang sepi dan tidak terperinci. Aku tidak tahu harus apa, bagaimana.
Seketika jariku bernada tak sanggup menahan kata. Lalu jemariku bernyanyi , menggema, menulis, mengetik, dan mengantarkan. Aku ketik huruf demi huruf, kata demi kata yang membuatku merasa lebih lega. Aku tuliskan apa yang ingin ku tulis dan berujung di gurusiana.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow malam makin syahdu, krn ada rindu menggebu yang bersemaysm di qalbu, hehehe ijutan baper. Barakallah
hihihi rada aneh ya rangkaian kata nya