Kecewa bermuka dua
Kecewa Bermuka Dua
Kau diam karna marah
Bagaikan darah yang tumpah
Layaknya dirimu seharusnya indah
Bagaikan bunga tersenyum bahagia
Kau tebarkan kebahagiaan
Seperti cahaya bintang nan bulan
Kau rajut senyuman
Layaknya senja memberi ketenangan
Seperti lampu yang redup
Seperti bunga yang kuncup
Seperti kertas yang remuk
Itulah di kau yang telah tak terhirup
Itulah di kau
Bunga yang berduri
Terlihat indah, walau tersakiti
Itulah di kau
Layaknya setetes air
Yang telah tak terpeduli
Oleh sang mentari pagi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya....
makasih kak weheh
Itulah dikau yang mekar seperti mawar....semerbak. Bagus...ananda. Lanjut terus nulisnya ya sayang. Salam sehat dan sukses selalu. Salam literasi dari bunda di Medan. Barakallah.
Salam ukhuwah fillah bunda. Jazakillah khair