Merenunglah Akhir Tahun

Tahun baru yang porak poranda di mana saja. Selalu begitu gencar gencarnya disetiap tahun terakhir. Tetapi, adakah diantara kalian berfikir dan merenung? Bahwa, ternyata di tahun baru berarti dunia bertambah tua. Pergantian tahun adanya dampak kita sudah berada di akhir kehidupan. Iya, akan kah kalian berfikir seperti itu dan menutup mata hingga membuat imajinasi? Mungkin memang ada, tapi tak sebanyak manusia yang ada di seluruhnya.

Begitu bahagia merayakan akhir tahun, sangat gembira dan bersuka cita memperingati hari itu. Jika dirimu yang dapat merasakan akhirnya tahun sebagai akhirnya kehidupan maka, kau pasti menangis, hatimu tersayat sayat dan merasa diri ini belum siap untuk bertemu dengan ajal. Tak heran kita melihat perayaan tahun baru, karena perayaan ini telah terbiasa dan layaknya tradisi.

Tak usah kau menahan air mata bagi kalian yang berfikir bagaimana jika ini adalah akhir dari kehidupan. Akhir dari hancurnya dunia dan isi alam semesta. Tak sanggup di bayangkan, tak sanggup di ucapkan karena semua telah tertutup oleh mata mereka. Akankah saat waktu itu tiba, apakah kita sudah benar benar menuju ke jalan-Nya? Sungguh tak kuasa merenung dan merenung hingga menyesali diri sendiri seperti kita terdampar ombak dan tergempor tak sanggup jalan berdiri pun lemah.

Haruslah kita tetap mengingat-Nya. Jadilah kita yang dapat meniti hidup dunia maupun akhirat. Semua disini adalah tipuan belaka. Tak ada yang kekal didalamnya. Semua yang kita dapat hanyalah titipan. Tak usah bersombong hati bahwa kita memiliki semua. Ingatlah kita bagaikan atom yg sangat kecil dari pada isi dunia ini. Lihatlah di luar dunia, masih ada dunia yang lain yang lebih besar dan beaar dari dunia kita ini.

Sadarlah bahwa kita hidup karena-Nya dan kan kembali kepada-Nya. Semoga kita senantiasa selalu dalam lindungan-Nya sampai di akhirat dan surga-Nya.