Teman-teman, kenalkan namaku Juan. Aku lahir disebuah tempat, di tepi Danau Toba. Kalian tahu Danau Toba? ya benar, di Pulau Sumatra. Aku ingin mengajak kalian mengenal rumah adat Sumatra Utara

Namanya Rumah Bolon.

Rumah Bolon sangat banyak jenisnya. Rumah Bolon Toba, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Angkola, rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon Pakpak.

Tinggi rumah Bolon sekitar 1,75 meter jadi yang ingin masuk harus melalui tangga loh teman-teman. Uninya lagi tangga rumah Bolon berada di tengah-tengah. Jadi deh! Setiap tamu harus merunduk jika ingin masuk ke rumah

Hampir sama dengan rumah adat lainnya. Tiang penyangga rumah Bolon berjumlah empat. Semuanya kokoh menopang tiap lantai dan sudut rumah.

Jika dilihat sekilas atap rumah Bolon berbentuk pelana kuda. Unik ya, teman-teman! Bagian depan dan belakang atap melengkung.

Rumah Bolon memiliki tiga bagian ruang. Meski terbagi tiga ruangan, namun tidak bersekat-sekat. Hanya diberi nama sesuai letaknya, jabu bona, jabu soding dan jabu sihat.

Ruangan yang bernama jabu bona khusus untuk kepala keluarga. Ruangan jabu soding untuk anak perempuan pemilik rumah, para istri tamu dan tempat upacara adat. Sedangkan ruangan jabu suhat untuk anak lelaki tertua yang telah menikah.

Rumah Bolon sebagian besar terbuat dari kayu, tidak menggunakan paku, teman-teman. Tali diikat kuat, untuk menyatukan rangka rumah agar kokoh dan tidak rubuh. Hebat ya!

Oh ya, ruang tampar piring berada di sebelah ruang jabu suhat. Ruang ini berfungsi sebagai ruang tamu.Ada lagi ruangan Jabu Tongatonga ni Jabu Bona, untuk berkumpulnya keluarga besar.