DIMANA KAU
Kubaca sajak rindu yang syahdu
Kucari wajahmu dalam kata-kata yang tertulis di situ
Tapi yang kutemui hanya bayangan semu
Yang berpaling ketika melihatku
Kubaca elegi tentang pagi
Kuraih jemarimu di gerai sinar mentari
Tapi yang kudapati hanya kesedihan sunyi
Dalam dingin halimun yang menyelimuti
Ku simak empat belas baris soneta
Agar menemukanmu di sana
Namun yang kutemui hanya kata-kata
Yang semakin menggetarkan jiwa
Sesungguhnya tak perlu kucari dirimu
Kau ada di setiap rima syairku
Pada kata-kata yang kurangkai menyatu
Hingga bait terakhir terpadu
Pada nafas yang kutarik dalam lelah penantianku
Hingga pucuk-pucuk pinus mendesau
Mewakili suara batinku
HAN KPLJ
1 NOV 2017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
aku tetap di sini, adikku