Wiwin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Indanya Puasa Di Masa Kecilku

Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nanti oleh umat islam di dunia, begitupun aku kala itu sangat senang menyambut bulan Ramadhan. Sudah terbayang dipenghujung Ramadhan Ibuku pasti akan membelikan baju dan sepatu baru yang bisa aku dapatkan setahun sekali dan yang paling ditunggu adalah ampau dari kakek, paman, bibi ataupun dari saudara yang bersilaturahim ke rumah kakek.

Aku belajar puasa saat usia 5 tahun, karena kakakku semua berpuasa jadi aku ikut-ikutan puasa juga. Usia 6 tahun aku sudah tamat puasa sebulan penuh, tapi pernah juga aku melakukan kenakalan kecil seperti pura-pura lupa, curi-curi minum sedikit atau mengicip sedikit makanan lalu puasa lagi. Mungkin semua anak melakukan itu atau hanya aku, entahlah. Kalau ingat itu aku hanya bisa senyum-senyum sendiri sambil beristigfar semoga Allah memaafkan semua kesalahanku.

Waktu sahur tiba ibu selalu membangunkan dengan penuh kasih sayang ibu berbisik di telingaku ayo bangun kita sahur biar di sayang sama Allah. Anak-anak memang sanagt sulit untuk dibangunkan, begitu juga aku dengan kakakku berkali-kali ibu membangunkanku. Saking ngantuknya sering aku berjalan ke meja makan dengan mata tertutup tetapi akhirnya sahur juga. Setelah sahur biasanya teman-teman mengajak untuk berjalan-jalan ke lapangan, disana banyak orang berkumpul untuk olah raga pagi.

Kebiasaan yang tak pernah kulupa di kala puasa adalah mengumpulkan makanan apapun itu, karena ketika puasa makanan apa saja kelihatannya enak sehingga kalau ada buah-buahan jatuhpun aku pungut dan aku kumpulkan untuk buka nanti. kala itu belum ada gadget seperti sekarang untuk menenangkan dan supaya lupa untuk minta makan aku sering di ajak kakek pergi ke kebun untuk mengambil hasil kebun. Pada sore hari aku ikut ngabuburit bersama teman-temanku. Kegiatan puasa kami banyak dilakukan di luar rumah, berjalan-jalan, bermain ketangkasan atau berenang di selokan. Tiba bedug magrib berkumandang makanan yang kami kumpulkan tidak sempat kami makan karena susah keburu kekenyangan. Kalau ingat masa-masa itu jadi ingin tertawa. Setelah buka puasa kami pergi tarawih di mesjidpun kami sering membuat gaduh dengan bermain-main, berkelakar sehingga seringkali di marah atau di usir keluar mesjid oleh ibu-ibu. Masa kecil yang indah, lucu dan sangat menyenangkan ketika puasa tak mungkin bisa terulang lagi. Ketika kumpul bersama keluarga aku suka sekali mendengar cerita puasa di masa kecil dulu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post