Daerah Tumpang Poncokusumo adalah salah satu daerah subur dan hijau di kawasan Kabupaten Malang. Daerah ini merupakan kawasan lereng pegunungan Bromo-Tengger-Semeru. Jika ingin ke Bromo Semeru dari arah Malang pasti melewati Tumpang.

Salah satu yang menarik dari Tumpang seperti wilayah pegunungan lainnya adalah kawasan ini sangat hijau, subur dan pasti dingin. Sejuk dan kesegaran akan terasa ketika kita masuk gapura "Anda memasuki kecamatan Tumpang"

Maka, disana akan disuguhkan kesegaran alam yang mendominan juga beraneka orang jualan duren, apel dan buah-buahan lainnya.

Setelah meninggalkan kecamatan Pakis, maka kita akan masuk desa Jeru. Setelahnya akan banyak beraneka coban (air terjun) mulai dari Coban Jodo, Coban Tarzan, Coban Jahe yang melewati desa Kenongo. Juga ada Coban Tangkil, Coban Barnawi, Coban Sari, Coban Siuk, Coban Jidor dan Coban Krengseng. Yang letak lokasinya hampir berdekatan.

Setelahnya akan masuk desa Jago yang terkenal dengan Candi Jago. Tempat Raja Wisnuwardhana di kebumikan. Di depan jalan akan menuju desa Benjor yang disana ada Coban Cinde dan daerah duwet akan di suguhkan Sumber Pitu yang sangat indah dan keagungan alam yang sangat mempesona memanjakan mata.

Ke Selatan lagi pengunjung akan memasuki desa Gubuk klakah yang mana desa ini adalah satu-satunya akses ke Bromo dari arah Malang. Desa ini sudah masuk kecamatan Poncokusumo yang sangat terkenal dengam Bunga Krisan. Daerah yang mirip Batu tapi lebih alamiyah karena disana hidup tenang Warga suku tengger yang mendominasi.

Di atas desa gubukklakah akan ada kawasan Rumah kayu da aneka wisata lainnya, semisal hutan pinus lalu akan ada Coban Pelangi yang sangat terkenal sejak dahulu kala. Padahal saat ini dalam kurun beberapa waktu, banyak coban-coban lainnya yang sama indahnya dan dengan akses juga lebih mudah.

Terus ketika menanjak lagi ke atas akan ada Coban Bidadari, disana ada spot keindahan alam yang baru dan masih alami sangat indah dan menarik untuk dikunjungi. Kala kita kesana akan melihat sifat kesejatianbidadari yang mana menyejukkan mata. Inilah kenapa daerah ini diberi nama Coban Bidadari karena memang sangat indah dan menyejukkan.

Maka, benar jika dawuhnya Mbah Mun (Mbah Yai Maimun Zuber) yang berkata bahwa Indonesia adalah salah satu Syurga dunia. Keadaan alam yang sangat mengagumkan. Dan memudahkan masyarakat untuk hidup dan mengambil manfaat dari alam sekitar.

Yupp.. di atas coban bidadari akan masuk daerah Coban Trisula yang mana setelahnya baru masuk desa Ngadas. Nantikan buku saya selanjutnya akan mengupas masyarakat dan budaya Suku tengger utamanya di desa Ngadas yang sangat eksotik dan menarik untuk di kaji. (Promosii.. hehehe)

Inilah menariknya, ketika jalan-jalan saya akan sekalian mengkaji mungkin ada yang perlu di abadikan walau hanya tulisan-tulisan ringan. Seperti ini...

Desa Ngadas adalah wilayah di daerah Malang suku tengger tinggal, selain wilayah pasuruan, Lumajang dan Probolinggo.

Setelah desa Ngadas yang terbagi beberapa dusun seperti Jarak ijo dan lainnya akan ada danau yang sangat keren yang mana ada di lereng Semeru yaitu Ranupani dan Ranu Regulo.

Sepertinya dulu dua danau ini pernah di filmkan di cerita anak, berikut asal muasalnya kebetulan saya pas melihat. Dan saat kesana... masyaAllaah luar biasa mempesonanya danau ini. Danau yang masih alami, belum terjamah dan sangat menarik untuk di kunjungi.

Namun, hendaknya kita bersabar setelah corona berlalu kita bisa mencoba beberapa coban, keindahan alam di kawasan Tumpang dan sekitarnya. Sekalian menikmati kuliner khas Suku Tengger yang mantab surantap, apalagi saat di nikmati di suasana dingin.

Salam bahagia