Wiyono

Peranan Bahasa dalam Pembentukan Karakter Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bagaimana Mengaplikasi Merdeka Belajar dalam  Proses Pembelajaran di Kelas
Aplikasi Merdeka Belajar

Bagaimana Mengaplikasi Merdeka Belajar dalam Proses Pembelajaran di Kelas

Bagaimana Mengaplikasi Merdeka Belajar dalam

Proses Pembelajaran di Kelas

Oleh: Wiyono, M.Pd*

Di dalam pembelajaran tidak lepas dari perencanaan, pelaksanaan/proses, dan evaluasi. Begitu juga materi, media, dan model pembelajaran tidak bisa ditinggalkan. Sebagai contoh dalam pembelajaran teks prosedur atau petunjuk. Di dalam hal ini seorang guru sebaiknya mempersiapkan pembelajaran mulai dari menyusun perencanaan (RPP), merancang proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

Di dalam pembelajaran teks prosedur, perlu adanya langkah menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Terkait menyimak, mereka bisa melihat atau mendengar video yang diputar melalui HP, laptop, LCD, rekaman, atau radio. Tahapan membaca bisa dilakukan lewat membaca buku mata pelajaran yang sudah dipegang siswa, atau membaca buku di perpustakaan.

Selanjutnya yang berhubungan dengan menulis, seorang siswa harus punya rancangan, materi, atau tema tertentu yang akan ditulis. Di dalam hal ini yang diperlukan tujuannya, kemudian bahan/alat, langkah, dan terakhir penutup atau kesimpulan.

Di tahapan inilah kemerdekaan belajar sebaiknya diterapkan. Jika bisa seorang guru jangan sampai mendikte atau membatasi kreatifitas siswa. Sebagai contoh di dalam tujuan jangan didekte siswa melakukan satu hal yang sama. Mengapa begitu? Karena setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda di bidangnya masing-masing. Contoh pendikteannya atau pembatasannya dengan ditulis di tujuan ”Membuat Pisang Goreng”.

Jika akan membuat pisang goreng berarti diperlukan bahan dan alat. Bahannya berupa pisang, air, tepung, dan lain-lain. Sedangkan alatnya, baskom, sendok, pengorengan, dan sebagainya. Setelah itu langkah disusun dan terakhir kesimpulannya, sesuai dengan apa yang direncanakan.

Seperti contoh di atas sama dengan membatasi siswa untuk berkreasi dalam hal ini pembelajaran tidak merdeka karena siswa diarahkan dan didikte. Kemudian bagaimana contoh pembelajaran merdeka belajar?. Sebenarnya mudah dan tidak sulit, hanya memutar setir saja. Yaitu dengan memberikan mereka bahan berupa pisang.

Jika anak tersebut kreatif dan punya wawasan luas berarti bisa mengolah pisang tersebut dengan berbagai macam masakan, minuman, atau yang lain, di dalam hal ini dicantumkan dalam tujuan. Contohnya dengan pisang tersebut mereka bisa menuliskan tujuannya membuat pisang goreng, pisang langsung dimakan, pisang rebus, bakar, dan kukus.

Dibuat kripik, krupuk, donat, sele, pisang coklat, pisang susu, jus, nagasari, kue pisang, roti, bubur, dodol, kolak, pisang keju, molen, sale, pisang madu, hiasan, dan kreatifitas yang lainnya yang berbahan pisang ini.

Di sinilah pentingnya kreatifitas guru diuji, jadi guru hanya mengarahkan siswa untuk mencapai tujuannya tadi. Selanjutnya jika siswa sudah menentukan tujuan, kemudian dia diberi kesempatan berfikir untuk memilih bahan lain dan alat untuk menyempurnakan tujuan tersebut. Tahap berikutnya mereka diberi kesempatan untuk menulis langkah yang tepat untuk mencapai tujuan itu. Di dalam langkah ini siswa tidak boleh salah. Jika salah langkah maka tujuan yang diharapkan tidak tercapai, misalkan tercapai tidak akan maksimal dan tidak sesuai harapan.

Tahapan akhir evaluasi dari apa yang mereka lakukan, apa sudah sesuai atau tidak. Jika sesuai maka patut disyukuri, jika tidak sesuai harapan maka perlu bersabar dan berusaha memperbaiki di kesempatan yang lain.

Proses pembelajaran berikutya yaitu berbicara atau menyampaikan apa yang sudah ditulisnya, kemudian dievaluasi kekurangan dan kelebihannya. Sekaligus menerima masukan dari audiensi. Jika baik perlu ditingkatkan, jika kurang perlu diperbaiki.

Jika proses pembelajaran yang dilakukan tersebut kreatif dan inovatif maka siswa nyaman dan target tercapai. Selain dari itu pembelajaran tersirat yang terkandung, jika hal tersebut di dalam hal ini resep dikuasai. Jika di kemudian hari dia bermaksud mengembangkan usahanya maka tidak menutup kemungkinan akan terkumpul pundi-pundi dolar, real, atau emas. Sekaligus akan bisa menyejahterakan diri, keluarga, dan sesama.

Di dalam hal ini juga bisa memberikan manfaat yang banyak kepada sesama. Masyaallah, Subhanallah, Allohuakbar. Pembelajaran yang luar biasa tidak mengacu pada apa yang dilihat dan dilakukan tetapi orientasinya sudah masa depan.

Pembelajaran tidak cukup di situ, sekaligus dalam hal ini difahamkan dan ditanamkan karakter kepada siswa supaya melekat di dalam sanubarinya yang tidak akan lepas selamanya. Selain itu dikorelasikan dengan dasar Al quran dan ajaran agama.

Karakter yang ditanamkan mulai awal yaitu: tujuan, perencanaan, proses, evaluasi. Di dalam hal ini ditanamkan karakter seorang yang hidup harus mempunyai tujuan yang benar, jika salah maka tidak akan sampai.

Al Quran Surat Az Zumar:5. Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Di dalam Q.S Az Zariyat ayat 56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Tujuan juga bisa dikorelasikan dengan niat. Semua tergantung pada niatnya, Setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan,… ((HR. Bukhari dan Muslim)

Di dalam proses pembelajaran, karakter yang penting ditanamkan yaitu: menyimak, membaca, menulis, berbicara, yang baik, benar, dan santun. Di samping itu tanggung jawab, percaya diri, dan jujur.

Di dalam Q.S An Naml ayat 89. Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari pada kejutan yang dahsyat pada hari itu.

Di akhir pembelajaran, karakter yang ditanamkan yaitu tawakal terhadap hasil yang sudah dilakukan. Bersyukur jika hasilnya sesuai harapan dan bersabar jika hasil yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diinginkan, serta dia yakin itu terbaik baginya (Al Hadits)

Wiyono, M.Pd*

Pendidik dan penulis di Al Izzah Batu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post