Wiyono

Peranan Bahasa dalam Pembentukan Karakter Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pendidikan Sistem Tanam Padi
Semoga BISA Menjadi Yang Terbaik

Pendidikan Sistem Tanam Padi

Menerapkan Pendidikan dengan

Sistem Tanam Padi

Mengelola pendidikan tak ubahnya menanam padi. Jika kita ingin mendapatkan hasil yang maksimal dan berkualitas maka kita jangan santai-santai dalam mengelolanya. Ada beberapa tahapan atau prasyarat yang harus diperhatikan. Diantaranya: tanah/lahan, pengolahan lahan, benih, pemupukan, air, pengendalian hama dan penyakit, dan panen serta pasca panen.

Tahapan awal sebelum menanam benih, jika kita ingin menanam padi yaitu lahan. Begitu juga di dunia pendidikan, jika kita ingin mendirikan atau mengelola pendidikan dengan baik maka kita harus mempunyai lahan atau lokasi. Lahan di sini harus jelas, baik lokasi ataupun administrasinya. Jika memungkinkan milik sendiri, namun apabila bukan milik sendiri maka bisa sewa tanah atau lahan yang sudah jelas pemiliknya.

Mengapa begitu? Karena lahan di sini merupakan salah satu aspek berhasil tidaknya dunia pendidikan. Bisa dibayangkan jika lahan yang ditempati bermasalah, maka proses pendidikan yang seharusnya berjalan dengan lancar dan sudah berkembang, bisa berantakan di luar harapan atau prediksi.

Aspek kedua yaitu pengelolaaan lahan. Pengelolaan lahan di sini sebisa mungkin harus menarik minat masyarakat. Selain itu juga harus sesuai dengan harapan masyarakat. Hal ini yang berhubungan dengan sarana prasarana atau bisa dibilang warna suatu lembaga. Jika aspek pengelolaan lahan tepat dan terencana sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat maka, tidak menutup kemungkinan perkembangannya akan pesat. Sebab dilihat dari segi fisik sudah bisa menarik masyarakat untuk bergabung ke dunia pendidikan atau lembaga tersebut. Pengelolaan lahan di sini identik dengan sarana fisik sebuah sekolah atau lembaga.

Bagian berikutnya yaitu benih. Benih di sini merupakan aspek yang terpenting. Dikatakan penting karena di dalam benih terdapat sari pati makanan yang akan menentukan baik buruk, lurus tidaknya perkembangan suatu tanaman. Di dalam dunia pendidikan benih di sini dianalogkan sebagai niatan siswa, guru, atau pengelola pendidikan. Jika niatan kurang tulus atau ikhlas maka bisa berdampak kepada perkembangan yang kurang sempurna.

Niatan sebagai penentu baik buruknya tumbuh berkembangnya pendidikan. Jika niatan awal baik maka bisa dipastikan perkembangan pendidikan tersebut juga akan baik. Bahkan akan berkembang dengan cepat di luar dugaan atau harapan. Perkembangan di sini tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga dari segi karakteristik guru, siswa dan moral para pemegang pendidikan tersebut.

Namun jika benih atau niatanya kurang baik atau bahkan tidak baik maka berjalannya pendidikan tersebut juga akan menemui banyak kendala. Khususnya dari segi akhlaq peserta didik tidak maksimal alias moral maka ketaatan kepada pendidik rendah. Dengan kata lain mayoritas yang ada dalam pengelola pendidikan tersebut amalnya kurang memberikan manfaat secara spiritual kepada lingkungan.

Tetapi jika mendirikan atau mengelola pendidikan dengan tulus dan ikhlas untuk mengembangkan adab, atau moral peserta didik maka perkembangan pendidikan tersebut akan lancar dengan pertolongan yang maha kuasa. Meskipun banyak kendala tetap bisa diatasi atau diselesaikan.

Tahapan berikutnya setelah lahan, pengelolaan lahan, dan benih kemudian pemupukan. Dengan pemupukan di sini benih yang sudah ditanam bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat dan sempurna. Pupuk yang digunakan dalam tanaman juga harus dipilih yang sesuai dengan karakteristik tanaman tersebut, karena jika salah pupuk bukan menjadi tumbuh dan berkembang. Apalagi jika penggunaan pupuk terlalu banyak bisa membahayakan tanaman itu sendiri, bahkan bisa rusak atau mati. Lebih jauh lagi berbahaya bagi pemakainya.

Kemudian apa yang dimaksud pupuk atau pemupukan dalam pendidikan? Pemupukan dalam pendidikan berupa materi pembelajaran dan pembentukan karakter yang diberikan oleh seorang pendidik. Seorang pendidik memang harus tahu sejauh mana kebutuhan peserta didiknya. Jika pendidik tersebut tahu kebutuhan anak didiknya maka tidak akan salah dalam memberikan materi pembelajaran. Justru tepat sesuai kebutuhan murid. Tetapi jika tidak tahu maka bisa saja salah dalam memberikan pembelajaran yang bisa membahayakan peserta didik. Dampaknya peserta didik akan sakit atau drop karena terlalu tinggi dosisnya.

Aspek yang tidak kalah pentingnya adalah air. Air memberikan kehidupan. Kehidupan tak ada jika tidak ada air. Bahkan manusia tidak akan hidup jika tidak ada air. Maksud air dalam dunia pendidikan di sini adalah pendidikan budi pekerti dan karakter atau adab. Jika dalam pendidikan tidak ada pendidikan adab atau budi pekerti, dengan memasukkan nilai agama di dalamnya bisa dibilang pendidikan tersebut tidak ada ruhnya. Begitu juga sebaliknya, jika setiap pembelajaran dikorelasikan dan dimasukkan nilai karakter atau budi pekerti dalam agama maka ilmu yang didapat akan bermanfaat bagi diri sendiri atau masyarakat.

Bagian penanaman padi berikutnya yaitu pengendalian hama atau penyakit. Hal ini jika dikorelasikan dalam pendidikan dimaksudkan dalam pendidikan tidak boleh ada intervensi dari pihak lain yang akan merusak proses pendidikan itu sendiri. Jika ingin di dunia pendidikan tersebut tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan baik maka, hama/ tanaman tersebut harus dibasmi. Hal ini dimaksudkan supaya hama/ penyakit tersebut tidak menjalar, merusak, atau membunuh tanaman lain yang akan tumbuh dan berkembang.

Tahap berikutnya yaitu panen. Tahapan panen di sini, baik kuantitas maupun kualitas dilihat dari sejauh mana usaha dan keseriusan yang sudah dilakukan. Jika usaha dan pengelolaan yang dilakukan dengan baik dan maksimal maka hasilnya juga akan terbaik dan maksimal. Namun jika dalam pengelolaannya hanya asal-asalan maka jangan diharap hasil yang diperoleh bisa maksimal dan terbaik. Pada intinya panen atau hasil yang didapat dari proses pendidikan tergantung dari sejauh mana usaha yang sudah kita lakukan.

Pada akhir pembahasan di sini yaitu pasca panen. Pasca panen harus bisa dibuktikan dan dipertanggungjawabkan di depan masyarakat. Hal ini juga sebagai bahan evaluasi dan dedikasi suatu lembaga pendidikan. Pada tahapan pasca panen ini sebagai ujian berhasil tidaknya suatu proses. Sebagai contoh dari logika padi jika semakin tua akan semakin menunduk. Artinya para peserta dan pendidik semakin lama belajar harus bisa menjadi semakin baik. Baik dari segi pengetahuan, sikap, prestasi belajar, dan karakter yang sudah diperoleh. Mengapa ini yang menjadi acuan? Karena hasil dari pembelajaran akan diaktualisasikan dan dikembangkan ke masyarakat.

Pada intinya di akhir pembelajaran dalam pendidikan semoga seiring berjalannya waktu akan semakin matang dan dewasa dalam pemikirannya dan semakin baik karakternya. Berilah yang terbaik supaya dapat yang terbaik. Semoga menjadi yang terbaik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga ke depan sistem pendidikan tersebut bisa diterapkan dan lebih baik

30 Nov
Balas



search

New Post