Wiyono

Peranan Bahasa dalam Pembentukan Karakter Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang...

Selengkapnya
Navigasi Web
SMP, SMA, SMEA, ATAU SMK
SMP, SMA, SMEA, ATAU SMK

SMP, SMA, SMEA, ATAU SMK

SMP, SMA, SMEA, ATAU SMK

Oleh: Wiyono, M.Pd*

Selingkuh

Aku butuh selingkuh

Aku ingin selingkuh

Aku mau selingkuh

Mungkin

Ada yang mau bantu

Siap bantu

Setia bantu

Ayo

Selingkuh

Selingkuuuh

Selingkuuuuuh

Batu, 190718, 08:17

Sabar, jangan terburu-buru berfikir negatif terlebih dahulu, ini puisi perlu ditafsirkan yang lebih mendalam. Lebih tepatnya ditafsirkan oleh si penulis. Jika yang menafsirkan orang lain yang dikhawatirkan terjadi salah faham karena pemahamannya salah. Sepintas jika kita membaca atau mendengarkan kata selingkuh maka apa yang ada di pikiran pendengar mayoritas menangkap negatif. Mengapa begitu, karena apa yang ada dalam otak yang pertama pikiran kurang baik/negatif.

Inilah pentingnya kita berfikir baik atau positif tentang apapun yang kita terima atau terjadi. jika pikiran kita positif, meskipun yang masuk negatif maka akan diterima dengan positif. Pada hakikatnya apa yang kita terima semuanya demi kebaikan kita. Sekaligus Allah sesuai persangkaan hambanya. Jika pikirannya positif maka apa yang masuk positif, begitu juga sebaliknya, jika apa yang ada sudah negatif maka meskipun kebaikan yang datang kepadanya maka dianggap negatif.

Sebagai penguat opini di atas mari kita pahami kandungan Alquran Surat An Nur ayat 11 berikut:

Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.

Selanjutnya yang perlu kita lakukan yaitu petunjuk Allah dalam Alquran surat Al Hujurot ayat 6 berikut:

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Kata selingkuh jika dikaji dari keilmuan bahasa Indonesia dalam hal ini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong. Selain itu biasanya selingkuh merupakan perbuatan yang tidak resmi. Contohnya sudah punya suami atau istri masih melakukan perbuatan terlarang kepada lawan jenis secara sembunyi-sembunyi. Padahal dia tahu dan menolak di dalam hatinya tetapi tidak atau belum mampu meninggalkannya karena di dalam dirinya masih dikuasai nafsu yang kurang baik, di dalam hal ini setan sudah mempengaruhinya.

Sekarang mari kita gali, kaji, dalami, serta urai/ tafsirkan secara mendalam kata selingkuh dalam puisi ini. Apa maksud, dan pesan yang terkandung di dalamnya menurut perspektif penulis. Penafsiran di sini menurut pandangan Islam dan penulis. Semoga dengan penafsiran ini pembaca faham maksud yang terkandung dalam puisi selingkuh, SMP, SMA, SMEA, dan SMK, sehingga tidak menimbulkan persepsi negative karena pemahaman yang tepat.

Di dalam Islam ada lima hukum. Lima hukum tersebut adalah wajib, sunah, mubah, haram, dan makhruh. Wajib jika perbuatan atau amalan tersebut harus dilaksanakan dalam kondisi apapun dan dalam waktu apapun. Jika tidak dilaksanakan maka akan berdosa bagi yang melanggarnya. Hukum sunah sifatnya lebih baik dilakukan, jika dilakukan maka akan mendapat balasan yang lebih baik, jika tidak dilaksanakan tidak mendapat dosa.

Terkait hukum mubah (boleh), haram (tidak boleh), dan makhruh (lebih baik ditinggalkan) yang lebih mendalam, silakan pembaca bertanya kepada ulama atau guru yang kompeten di bidang tersebut. Selain itu bukan kapasitas kami sebagai penulis untuk membahas terkait hukum tersebut. Di pembahasan ini konsentrasi bukan pada hukum tersebut. Topiknya ada keterkaitan antara wajib dan sunah. Lebih jelasnya mari kita mulai pembahasan dalam kelima puisi terkait selingkuh tersebut.

Pertama sebelum membahas SMP, SMA, SMEA, dan SMK, kita awali dengan selingkuh, karena kesamaan diantara kelima puisi tersebut ada pada kata selingkuh. Coba mari kita korelasikan dengan kehidupan, pekerjaan, dan amalan kita sehari-hari. Amalan atau pekerjaan wajib atau utama itu sudah pasti. Di samping itu kita perlu memiliki amalan/pekerjaan sunah atau sampingan yang akan melengkapi kekurangan yang ada pada wajib dan utama.

Misalkan kita sudah melakukan amalan yang wajib seperti sholat wajib yang lima waktu, alangkah baiknya kita juga memiliki amalan sunah yang khusus dan dilakukan secara rutin seperti sholat dhuha, tahajud, dzikir, baca Al Quran, shodaqoh, silaturrahmi, atau yang lain. Begitu juga jika kita sudah punya pekerjaan yang utama seperti seorang guru, dokter, pejabat, atau profesi lain. Alangkah baiknya juga memiliki yang sampingan seperti berdagang, peternak, petani, penulis, atau yang lainnya. Inilah yang dimaksud penulis dalam puisi selingkuh, SMP, SMA, SMEA, dan SMK. Niatan awal biarkan orang lain tidak tahu atau tahu kita punya amalan atau pekerjaan sampingan yang sunah, yang penting kita ikhlas melakukannya.

Latar belakang puisi selingkuh di atas lahir berawal dari latar belakang penulis memiliki keinginan untuk mempunyai amalan atau pekerjaan utama, atau wajib jadi seorang pendidik, sekaligus untuk menyempurnakan amalan atau pekerjaannya yang dirasa kurang. Penulis berharap, butuh, dan akan melakukan amalan, pekerjaan, profesi tambahan. Mungkinkah ada yang mau bantu, siap membantu, setia membantu. Ayo, segera bergerak, melangkah, jangan ditunda selagi masih ada waktu dan diberi kesempatan, ini juga ladang multilevel kebaikan yang akan dipetik di kemudian hari. Itu pesan atau amanah yang terkandung dalam puisi selingkuh yang mungkin bisa menginspirasi pembaca. Setelah itu mari kita baca, pahami, dan dalami puisi di bawah ini yang saling terkait.

SMP

Selingkuh

Memang

Perlu

Dpt, 251015

SMA

Selingkuh

Memang

Asyik

Dpt, 251015

SMEA

Selingkuh

Memang

Enak

Asyik

Dpt, 251015

SMK

Selingkuh

Memang

Keren

Bt, 111018,1758

Selanjutnya mari kita analisa, maknai, tafsirkan keempat puisi di atas yang berkaitan dengan yang pertama tentang selingkuh ini. Persamaan dari semua puisi yaitu kata selingkuh. Perbedaannya ada pada perlu, asyik, enak, dan keren. Apapun profesi kita yang utama, sebaiknya kita juga perlu memiliki amalan atau pekerjaan yang sifatnya sunah, karena itu lebih baik dan mendapat balasan yang lebih baik.

Jika pekerjaan atau amalan yang sifatnya sunah itu sudah bisa dinikmati maka itu akan mengasyikkan dan hidup kita akan penuh barokah dan makna. Di samping itu jika kita sudah bisa menikmati, menjiwai profesi, amalan, pekerjaan sunah ini, dan sudah bisa dirasakan hasilnya yang enak, nikmat, sedap, karena yang memasah sudah menjiwai. Hasil dari selingkuh (amalan/perbuatan/pekerjaan) sunah ini kemudian lebih baik, banyak, berkah, memberi kemaslahatan lebih banyak kepada umat manusia semua dimuka bumi ini, apakah itu bukan keren? Selamat menjalankan amalan atau pekerjaan sunah karena sudah itu perlu, asyik, enak, dan keren, semoga dengan amalan itu Allah meridloi.

Sebagai penutup opini ini, mari kita pahami Hadits Qudsi nomor 90 terkait kedudukan hal-hal yang sunah!

Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan melakukan hal-hal yang sunah, sehingga ia Ku-senagi dan Ku-cintai. Karena Akulah yang menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, lidahnya yang dengannya ia bertutur kata dan akal yang dengannya ia berfikir. Apabila ia berdoa kepada-Ku niscaya Aku mengaruniainya, dan apabila ia minta pertolongan kepada-Ku, niscaya Aku menolongnya, Ibadah yang dilakukan kepada-Ku yang paling Aku senangi ialah menunaikan kewajibannya dengan sebaik-baiknya untuk-Ku. (HR. Thabarani)

Wiyono, M.Pd

Pendidik dan penulis di Al Izzah, Batu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab ustadz...

30 Jan
Balas

Kedua puisi itu karya sendiri? Sebaiknya ada nama penulisnya atau pengarangnya meskipun itu karya kita sendiri.

30 Jan
Balas



search

New Post