Rasanya dikejar-kejar waktu, awalnya memang menyenangkan bisa ikut pelatihan ini dan pelatihan itu. Banyak lembaga yang membuka kesempatan untuk menambah ilmu baik itu berupa teori yang merubah cara pandang bahkan pelatihan teknis yang bersifat praktek. Namun bagaimana rasanya jika dalam waktu bersamaan kita mengikuti pelatihan praktek dan semuanya setiaphari meminta menyetor hasil karya. Pusingnya lagi jika perangkat yang kita miliki tidak begitu kompatibel dengan aplikasi yang digunakan selama pelatihan. Nunggu suami dulu pulang kerja agar bisa merapel pelajaran yang sudah di berikan semenjak pagi.

Seperti saat ini ada tiga pelatiha yang saya ikuti bahkan juga masih bertekat untuk melanjutkan terus tantangan dari guru siana. Pelatihan pertama desaign gantungan kunci dengan menggunakan aplikasi pixelab selain gratis ternyata grup itu hanya khusus perempuan saja. insyaAllah penyelenggaranya orang yang mau belajar dunia dan gigih buat ilmu akhirat. Sehingganya merasa beruntung sekali bisa bergabung di sana. Pelatihan yang kedua adalah editing video yang di selenggarakan oleh Asosiasi Guru Belajar (AGB). Biasanya kegiatan materinya setiap hari jum’at malam. Akan tetapi semenjak jelang puasa kemarin kegiatannya khusus buat video pembelajaran. Saya dapat masuk dalam gelombang yang kedua. Karena saat itu lalai sehingga yang pertama sudah penuh baru saya dapat informasi. Tepatnya karena tidak membaca pesan whatsaap dengan teliti. Alhamdulillah akhirnya bisa ikut di gelombang yang kedua ini. Di pelatihan ini yang saya harus ekstra kumpulkan energy karena beberapa kali file saya hilang. Memang belum begitu memahami cara penggunaannya. Sedih dan kecewa juga tapi tetap harus berusaha. Alhamdulillah mala mini saya sudah mengekspor video itu. Itu artinya sudah 80 persen selesai tugas tinggal melengkapi data storylinenya.

Hanya saja saya fikir jangan terlalu egois. Karena kasihan anak-anak juga yang akan sedikit waktunya untuk mendapatkan perhatian. Semoga kedepan jauh lebih bijak lagi dalam membagi waktu. Menakar dan menghitung-hitung kemampuan diri. Agar tak terlalu memaksakan dan mengabaikan kewajiban pokok. Akan tetapi sebagai seorang guru saya tetap merasa bersyukur telah diberi kesempatan banyak untuk terus belajar. Alhamdulillah