wulan sari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

KEBIASAAN BURUK MENYIMPAN BARANG

Kita suka menyimpan

seorang ibu merasa sumpek sendiri dengan kondisi rumahnya. Sebelumnya rumah itu dibuat dengan tipe 9*5 meter dan terasa sempit. Ia menyampaikan niatnya pada sang suami.

"Bang rumah kita ini sebaiknya di sambung lagi ke belakang." Ucap istri

Sang suami yang penuh kasih sayang memenuhi permintaan istri. Beberapa hari kemudian tukang bekerja dan hasilnyapun memuaskan.

Dua rahun berlalu terasa lagi bahwa rumah sempit. Banyak barang-barang tak berguna bertumpuk memenuhi sudut rumah. Kulkas ada dua meski yang baru sudah ada yang lama sayang untuk di berikan ke orang lain. TV usang yang tidak mampu lagi menampilkan gambar dengan sempurna bahkan terkadang hanya suara saja terdengar. Kipas angin lama yang tak terpakai ada dua. Jarang di gunakan karena sudah ada AC di kamar. Belum lagi barang anak-anak dari kecil yang bertumpuk. Gudang telah penuh, padahal dindingnya sudah di buatkan rak-rak.

Melihat postingan teman-teman di media sosial, si istri merasa heran.

"Yah kok bisa ya rumahnya rapi dan nyaman, padahal kecil" Celetuk si istri suatu sore.

Suami tersenyum dan menikmati secangkir kopi hangat di atas meja.

"Bu, coba ibu lihat sudah berapa banyak barang yang kita beli, sudah berapa yang di buang." Ayah mencoba memancing diakusi.

"Maksud ayah, harusnya jika ada yang baru barang lama di buang, jangan gitu yah, kasihan." dahi istri berkerut saat mengucapkannya.

"Terkadang kita membeli karena ingin bukan karena butuh, dan barang lamapun masih kita ingin gunakan. Padahal kitapun tak tahu kapan akan menggunakannya" Ayah menatap wajah ibu dengan penuh sayang.

"Baiknya bagaimana?"

Sore itu banyak pandangan yang suami paparkan di terima oleh istri. Banyak contoh pola hidup orang-orang maju yang di ceritakan membuat istri menjadi paham dan mengerti. Banyak anggukan yang terlihat dalam percakapan. Berbeda dari biasanya, mungkin ini akibat istri benar-benar merasa bingung dengan kondisi rumahnya sendiri.

Akhir pekan suami istri beserta anak-anak sibuk mengemasi pakaian dan barang yang sudah tak terpakai. Barang itu terlebih dahulu di bersihkan bahkan ada beberapa yang menggunakan jasa loundri. Kulkas lama yang masih disayangi istri akhirnya bisa di iklaskan untuk pengasuh anaknya dahulu, kebetulan mereka baru membangun rumah kecil di tanah keluarganya. Berkali-kali HP berbunyi ada yang dari panti asuhan, rumah singgah dan beberapa tetangga.

Usai melakukannya keluarga itu tampak lebih puas dan bisa menikmati luas dan nyamanya rumah. Tak banyak lagi barang-barang, binatang kecil yang suka bersembunyipun sudah hilang. Dan yang menjadi kepuasan berbeda adalah rasa bahagia bisa berbagi dengan orang lain. Alahkah baiknya barang yang memang tidak kita pakai di manfaatkan lebih oleh orang lain yang membutuhkan. Akhirnya mereka juga belajar bagaimana membeli karena kebutuhan bukan karena ingin. Mulai saat itu terbentuklah pandangan baru dan istri bisa menata rumah dan memperindah dengan bunga segar di setiap sudut yang diinginkannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post